Hal ini karena semakin pendek jangka waktu investasi, keuntungan yang diperoleh juga tidak banyak.
BACA JUGA:Nasib Rian Mahendra, Bekas Direktur di PO Haryanto Ditawari Jadi Driver BigBird Demi Bayar Hutang
3. Produk investasi yang tidak jelas
Karena investasi bodong hanya berfokus pada pencarian korban awam, maka produk investasi tersebut hanyalah omong kosong belaka.
Investasi bodong tentunya tidak memiliki kejelasan terhadap perusahaan hingga produknya.
Hal ini dapat diketahui dengan tidak adanya website resmi yang melampirkan produk atau perusahaan investasi tersebut.
BACA JUGA:Rian Mahendra Sebar Isi Chat Soal Taubat, Kisruh dengan Haryanto Memanas: Kapan Selesainya?
4. Tidak memiliki izin dari OJK
Sebagai perusahaan bisnis investasi, mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangatlah penting.
Izin ini menandakan jika perusahaan tersebut resmi dan benar adanya. Hal ini berkebalikan dengan investasi bodong.
Produk investasi bodong biasanya tidak memiliki izin dari OJK atau lembaga keuangan lainnya.
BACA JUGA:Profil Rian Mahendra, 19 Tahun Mengabdi di PO Haryanto Akhirnya Dipecat Ayah Sendiri
5. Diiming-imingi keuntungan besar jika berhasil menarik investor baru
Ciri yang satu ini kerap dijumpai pada produk investasi bodong.
Bahkan, sifatnya memaksa dan wajib diikuti oleh seseorang agar mendapat keuntungan yang lebih besar.
Jenis investasi bodong