Carut Marut Tambang Nikel di Indonesia Saat Cerahnya Mobil Listrik, Libatkan Aparat Sebagai Bekingan

Rabu 18-01-2023,02:45 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID – Aroma tambang nikel di Indonesia semakin wangi sejak terus meningkatnya penjualan kendaraan listrik dunia khususnya Tanah Air.

Hal ini tak lepas dari peran nikel yang sangat penting dalam industri kendaraan listrik.

Akan tetapi, carut marut tambang nikel di Indonesia saat cerahnya mobil listrik yang libatkan aparat sebagai bekingan.

Nikel merupakan sebagai salah satu material utama baterai kendaraan listrik, harga pasaran dari nikel terus menanjak tajam bahkan hingga empat hingga enam kali lipat dalam beberapa tahun belakangan ini.

BACA JUGA:Mobil Mewah Milik Lukas Enembe Disita KPK, Suap Demi Proyek Miliaran Rupiah

BACA JUGA:Ini Dia Motor Listrik Ducati, Siap Dipakai Balap Dunia MotoE Musim 2023

Bahkan Elon Musk sebagai pemilik pabrikan mobil Tesla mengungkapkan bahwa harga nikel dunia semakin mengila dan membuat harga kendaraan listrik juga akan terus meningkat.

Indonesia sebagai salah satu penghasil nikel terbesar dunia tak lepas dari pusaran perdangan nikel dunia.

Para pemain tambang nikel di Indonesia mulai berlomba-lomba mengklaim lahan tambang mereka untuk segera melakukan eksplorasi.

Hal ini berujung pada perebutan lahan tambang, bahkan melibatkan aparat keamanan yang digunakan sebagai backingan dalam persengketaan lahan tambang nikel.

BACA JUGA: Duh, Kiky Saputri Undang Prabowo Ke Pernikahan, Sebut Impiannya Kandas?

BACA JUGA:Hyundai Hadirkan Stargazer Lengkap dengan Layanan After-Sales Komprehensif, Mobil Keluarga Dilengkapi Teknologi Inovatif

Salah satunya adalah pertikaian yang terjadi antara PT Golden Anugerah Nusantara (GAN) dengan PT Citra Silika Mailawa (CSM) di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.

Dalam kasus ini, GAN mengklaim bahwa CSM telah melakukan penyerobotan lahan tambang nikel, bahkan kuasa hukum GAN, Kadir Ndosa menjelaskan jika penyerobotan tersebut diduga tak lepas dari campur tangan pihak lain yang lebih besar.

Kadir mengungkapkan bahwa ada dugaan keterlibatan dari Kapolres Kolaka Utara sebagai beking tambang ilegal dan pihaknya juga telah datangi Divpropam untuk melayangkan laporannya.

Kategori :