JAKARTA, DISWAY.ID-- Corporate Secretary Periksa Pasar Jaya Muhammad Fachri buka suara terkait adanya temuan beras yang tersimpan di gudang sewaan di Pulogadung.
Temuan beras tersebut diduga merupakan beras bantuan sosial (bansos) DKI 2020.
Fachri memastikan jika bansos DKI Jakarta 2020 sudah disalurkan sepenuhnya bersama Dinas Sosial DKI Jakarta.
BACA JUGA:Putri Candrawathi Dituntut Penjara 8 Tahun Penjara, Melanggar Pasal 340 KUHP?
BACA JUGA:ERP Segera Berlaku, 25 Jalan di Ibu Kota Jakarta Ini Bakal Berbayar Rp 5.000 - Rp 19.000
"Pasar Jaya dalam hal bansos sudah menuntaskan pekerjaannya. Apa yg sudah diamanatkan dinsos untuk penyaluran itu sudah selesai," kata Fachri kepada wartawan, Rabu 18 Januari 2023.
Bahkan, ia menegaskan bansos pada 2020 juga telah disalurkan kepada masyarakat.
"Iya itu April-Desember 2020. Bansos pasar jaya sudah tuntas. Di dalam proses retail, kita kan punya retail. Dari dulu punya. Kita punya stok untuk retail," lanjut dia.
Terkait kondisi beras yang menguning, Fachri mengatakan beras yang berada di gudang kualitasnya memang sudah menurun.
"Jadi clear dulu nih pasar jaya sudah selesai mengirim bansos. Terkait untuk beras di gudang memang kualitasnya sudah menurun. Yg dilakukan pasar jaya, kami kan BUMD yg tata kelolanya harus dijaga, GCG (good corporate governance) kami harus dijaga," Ujar dia.
BACA JUGA:Cara Rian Mahendra Mulai Pekerjaan Barunya Pasca Dipecat PO Haryanto, Ungkap Kisah Kyai Barseso
BACA JUGA:3 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Ini Download Segera, Cara Tercepat Menghasilkan Uang Tambahan
Sebelumnya, Melalui sebuah thread di Twitter, @kurawa membeberkan kronologi tudingan korupsi bansos Pemprov DKI.
Dalam utasnya tanggal 9 Januari 2023 lalu, ia mengatakan temuannya ini berawal dari info whistle blower yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik Perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020 yang tersimpan di gudang sewaan di Pulogadung.
Pasar Jaya merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD yang ditunjuk Dinas Sosial DKI Jakarta sebagai rekanan untuk menyalurkan bansos berupa paket sembako kepada warga terkena dampak Covid-19.
“Dinas Sosial DKI menunjuk 3 rekanan terpilih untuk menyalurkan paket sembako senilai Rp3,65 triliun lewat Perumda Pasar Jaya, PT Food Station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi,” tulisnya dalam akun @kurawa.
Namun, @kurawa mengaku terdapat 1.000 ton beras dengan bentuk paket 5 kilogram di tempat penyimpanan itu.
BACA JUGA:Dituntut Penjara Seumur Hidup, Ferdy Sambo Mengajukan Pledoi
Menurut dia, kondisi beras di sana sudah rusak.
Ia mengklaim, beras itu seharusnya disalurkan pada 2020-2021 untuk warga Ibu Kota. Namun, kata @kurawa, hingga kini beras itu masih berada di tempat penyimpanan tersebut.
Dalam cuitan tersebut ia juga menyebutkan Pasar Jaya mendapatkan porsi terbesar senilai Rp2,85 triliun. Sontak hal ini pun menimbulkan tanda tanya baginya.
“Tidak ada alasan spesifik mengapa Dinsos DKI memberikan porsi yang sangat besar kepada Pasar Jaya apakah karena status perusahaan yang masih Perum (perusahaan umum) sehingga lebih mudah untuk administrasi cawe-cawenya,” ujarnya.