BACA JUGA:Polri: Sanksi Etik Bharada E dan Bripka RR Tunggu Putusan Pengadilan
Namun, dirinya tidak bisa masuk lantaran terkunci dari dalam oleh pacarnya, sehingga di dalam kamar hanya ada pelaku dan korban.
Karena mendengar korban menangis, VAA pun berusaha mendobrak pintu kamar tersebut sambil meneriakin pelaku.
"Karena mendengar suara tangis korban, VAA mengatakan 'Lu apain anak gue'," kata Kompol Haris Kurniawan.
Lima menit berlalu, pelaku akhirnya membuka pintu kamar tersebut dan korban ditemukan dalam kondisi tergeletak di atas lemari pakaian.
BACA JUGA:Kronologi Tamara Bleszynski Digugat Saudara Kandung Sendiri Rp 34 Miliar
"Korban di atas lemari disertai muntah-muntah bewarna kuning, namun tersangka mengelak dan mengatakan kalau korban masuk angin," jelasnya.
Tidak hanya itu, bahkan korban juga mengalami luka lebam di bagian badannya serta bekas gigitan di paha kanan dan kirinya.
Melihat kondisi anak itu, VAA bertengkar dengan pelaku dan tak lama kemudian mengantarkan VAA beserta korban ke rumah sakit.
"Pada hari Kamis sekitar jam 03.00 WIB pelapor diantar tersangka ke rumah saksi a berada di Cengkareng baru oleh saksi A mengantar korban dan pelapor ke rumah saksi N," terang Kompol Haris.
BACA JUGA:Jangan Disepelekan, Ini Bahaya Minum Air Putih Secara Berlebihan
"Kemudian pada pagi hari sekitar pukul 06.30 WIB, karena korban kejang-kejang akhirnya oleh saksi N di bawah ke rumah sakit," lanjutnya.
Atas kejadian tersebut, VAA melaporkannya ke Polres Metro Jakarta Barat, namun sayangnya sekitar pukul 15.30 WIB, VAA mendapat kabar bahwa anak kandungnya tersebut meninggal dunia.
Diketahui, sebelum kejadian tersebut, pelaku sering sekali melakukan kekerasan kepada korban dengan mencelupkan kepala korban ke ember berisi air.