JAKARTA, DISWAY. ID - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, M. Cholil Nafis menyebutkan bahwa dirinya tidak ingin ambil pusing terkait kabar Ketua MUI DKI Jakarta yang menjadi relawan pemenangan Anies Baswedan.
Menurutnya, itu merupakan hal yang wajar dan hak pribadi seseorang.
Namun, dia berpesan untuk tidak membawa nama MUI dalam melakukan aktivitas di dunia politik.
BACA JUGA:Keponakan Babeh Haikal Korban Tabrak Lari, ‘Polisi yang Baik Hati Telah Menolong Keponakan Kami’
"Kita belum melihat yang resmi tapi saya ingin menyampaikan di MUI secara kelembagaan tidak boleh dipakai untuk politik," ujar Cholil Nafis saat ditemui di Hotel Novotel Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Februari 2023.
"Tapi individunya untuk berpolitik silahkan. Kami tidak membatasi hak politiknya," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, banyak anggota MUI yang menjadi kader partai politik atau terlibat dalam dunia partai politik, salah satunya adalah Ketua MUI DKI Jakarta, Munahar Muchtar.
Menurut Cholil, keputusan Munahar Muchtar untuk bergabung dan berkontribusi di relawan pemenangan Anies Baswedan adalah hak politiknya.
BACA JUGA:Bukan di Bayern, Performa Sabitzer di Klub Ini Membuat Erik ten Hag Terkesan: Ia Fantastis!
BACA JUGA:Peringatan Tegas Mendag Pada Pedagang Nakal, Berani Naikan Harga Tanggung Resiko
Namun, dia tidak ingin Munahar Muchtar membawa bendera MUI selama menjadi relawan Anies Baswedan.
Cholil juga menambahkan, jika terdapat anggota MUI, termasuk Munahar Muchtar, maka akan mendapatkan sanksi yang sudah diatur dalam lembaga tersebut.
"Kalau sudah sampai ada yang bawa itu sudah keluar dari aturan dan kita ada aturan organisasi," kata Cholil.
"Tapi hak individunya silahkan kita tidak bisa menghalangi hak individu masing-masing orang untuk berpolitik atau mendukung pada figur politik tertentu," sambungnya.