BACA JUGA:Perjuangan Erma Buruh Pabrik SAI Membuahkan hasil, Said Iqbal: Lembur Karyawan Segera Dibayarkan
"Masih ada sistem berangkat kerja dari 7 pagi ke jam 7 pagi belum pulang, belum sarapan," tegasnya.
Ia juga memahami betul siapa yang ia hadapi, namun ia hanya bisa berharap agar haknya bisa terbayar.
Kerja Paksa Hingga Berjam-jam
Erma mengklaim bukan hanya sebulan atau bulan saja uang lembur ia dan teman-temanya tak dibayarkan.
Parahnya, PT SAI disebutnya tak membayar hak karyawatinya nyaris satu tahun.
Padahal, kata Erma, PT SAI sendiri baru beroperasi selama setahun.
"Sudah berbulan-bulan. Kalau perusahaan, kan, sudah setahunan. Ini mungkin sekitar 8 bulanan gak dibayar," beber Erma.
Bukan hanya uang lembar yang tak dibayar oleh PT SAI kepada karyawannya.
Erma mengaku jika selama dia bekerja di perusahaan tersebut bak buruh di zaman romusha.
Diduga kalau perusahaan tersebut melakukan kecurangan terkait jam kerja. Ia merasa kerja di tempat tersebut layaknya kerja paksa hingga berjam-jam.