"Izin bapak, sebelum ada video viral tersebut saya sudah banyak berkomunikasi, sudah berdiskusi kepada general manager, manager factory, manager lapangan, hingga HRD bahwa bapak mohon jangan begini, kasihan," kata Erma saat berbicara di sebuah ruangan itu.
Tapi hasil yang didapat Erma justru nihil. Atasannya itu seolah gelap mata dengan saran yang diberikannya.
"Namun dari General Manager mengatakan, 'Kamu bukan pemerintah daerah, kamu karyawan ya sudah kerja saja sebagai karyawan," kata Erma menirukan perkataan atasannya.
BACA JUGA:Reaksi Bos PT SAI Dibongkar Erma Oktavia, Klaim Tahu Aturan: Kamu Siapa? Kamu Bukan Pemerintah
Kata Erma, para karyawan bekerja dengan sistem jam kerja yang sangat menuntut dan menguras tenaga.
Menurut Erma, sang General Manager di PT SAI seolah sudah berani melanggar aturan pemerintahan Indonesia.
"Kemudian mengatakan, 'Saya tahu aturan di Indonesia bagaimana, saya tahu pemerintah Indonesia bagaimana'.
Erma pun dengan tegas dan berani mengatakan tak bisa menghormati atasannya jika mereka saja tak tunduk aturan.
"Kemudian saya menanyakan, 'Berarti bapak tidak takut mematuhi peraturan Indonesia, tidak tunduk sama pemerintahan Indonesia, bagaimana saya bisa menghormati bapak'," kata Erma.
BACA JUGA: Adu Debat Erma Oktavia dan GM PT SAI Tuntut Rombak Sistem Kerja: Bagaimana Saya Mau Hormati Bapak?
Kesehatan Karyawan PT SAI Dipertaruhkan
Tak berhenti di situ, Erma menilai kurang fasilitas yang memadai selama bekerja di PT SAI Grobogan.
Tetapi kenyataannya, kata Erma, para karyawan bekerja di PT SAI justru mempertaruhkan kondisi kesehatan mereka.
Menurutnya, kesehatan karyawan merupakan hal terpenting di dunia pekerjaan.
"'Bapak, tolong, ya, di sini kami menghabiskan waktu kita itu habis paling banyak di are kerja'," ujar Erma menirupkan perkataannya kepada atasannya.