Sebelumnya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Ankara menyatakan, ada tiga warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban luka akibat gempa bumi di Turki.
Dalam keterangan resmi, KBRI Ankara mengungkap terdapat 500 WNI di lokasi gempa.
Mereka tersebut di antaranya merupakan pelajar, pekerja spa terapis, pasangan yang menikah dengan warga setempat, dan pekerja di organisasi internasional yang beroperasi di perbatasan Turki-Suriah.
BACA JUGA:WHO Prediksi 23 Juta Orang Terdampak Gempa Turki dan Suriah, Sejarah Paling Kelam!
Wilayah utama yang terkena gempa berada di sekitar tenggara Turki yang berdekatan dengan perbatasan Suriah.
Meliputi 12 daerah yaitu Adana, Adıyaman, Kahramanmaraş, Gaziantep, Diyarbakır, Hatay, Kilis, Şanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, Elbistan.
Hingga saat ini, KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat.
Selain itu, KBRI Ankara juga masih terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan ratusan WNI yang ada di lokasi gempa dalam keadaan baik-baik saja dan tidak mendapat luka serius bahkan korban jiwa.
BACA JUGA:Gempa Turki Diawali Lolongan Anjing, Beberapa Hewan Bisa Mendeteksi Bencana Alam
Menurut data Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, terdapat 6500 WNI yang tinggal di seluruh Turki.
Hampir 90% dari WNI tersebut tinggal di kawasan Marmaris (Istanbul, Bursa, Kocaeli, Canakkal, Kirklareli), Anatolia Tengah (Ankara, Syakarya, Karabuk, Kastamonu, Zonguldak.
Kemudian di Samsun, Barten, Afyon, Kutahya, Eskisehir) dan Agean (Isparta, Antalya, Izmir, Bodrum, Mugla).
Masih dalam keterangannya, KBRI Ankara menegaskan, para WNI di daerah-daerah itu tidak terkena dampak gempa dan semuanya dalam keadaan aman.
BACA JUGA:Viral! Seekor Anjing Melolong Tiada Henti Sebelum Gempa di Turki
Khusus untuk daerah Kayseri, gempa terasa di kota Kayseri namun kondisi aman dan tidak ada korban maupun bangunan runtuh.
Hingga kini korban jiwa akibat gempa magnitudo (M) 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah terus bertambah menjadi lebih dari 12.000 orang.