BACA JUGA:Perlawanan Erma Sebut Manajer PT SAI Tak Takut Tuhan, Kelemahan Bos Dibongkar: Saya Marah di situ
Menurut Marc, kebahagiaannya hanyalah saat menang dalam balapan dan merayakannya bersama keluarganya.
Maec mengakui jika dirinya lebih dewasa dibandingkan oaring sebaya dengannya, hal tersbeut dikarenakan dirinya selalu bergaul dengan orang yang lebih tua.
Pada usia 12 tahun Marc sendiri bergaul dengan orang-orang yang harusnya menjadi bapak atau kakeknya.
Selain itu Marc mengakui jika dirinya tidak pernah ikut kemah musim panas bersama teman-temannya dan memilih untuk berada di sirkuit.
BACA JUGA:Dompet Dhuafa Salurkan Program Pemulihan Korban Gempa Cianjur
BACA JUGA:Bripka Madih Penuhi Panggilan Bareskrim Polri Terkait Kasus Sengketa Tanah
Karier Marc sempat berada di ambang kehancuran pada musim panas lalu ketika cidera dan rasa sakit yang tak kunjung usai.
Namun setelah menjalani operasi pada lengan kiri dan meskipun meninggalkan luka yang mengerikan, Marc mengakui jika dirinya sekarang jauh lebih baik.
“Sebelum saya menjalani operasi di lengan saya, pengunduran diri adalah pilihan, tapi sekarang semua telah berubah. Rasa sakit itu merubah karakter saya dan saat ini saya telah siap untuk kembali ke MotoGP,” papar Marc.
“Saya terlihat seperti pahlawan super dalam olahraga ini dan tiba-tiba dalam semalam, patah tulang, infeksi, operasi, dan saat itulah kita bisa tenggelam. Saya sangat kacau,” kenang Marc.