Kala itu, Marsinah yang merupakan pejuang buruh diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993.
Ia sempat menghilang selama tiga hari. Mayatnya ditemukan di hutan yang berada di dusun Jegong, desa Wilangan dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat.
Haryono (pegawai kamar jenazah RSUD Nganjuk) dan Prof. Dr. Haroen Atmodirono (Kepala Bagian Forensik RSUD Dr. Soetomo Surabaya), menyimpulkan Marsinah tewas akibat penganiayaan.
Banyak pihak juga yang berharap agar Erma dilindungi agar nasibnya tidak sama seperti Marsinah.
Banyak juga yang berharap agar sosok seperti Erma bisa bermunculan agar para buruh bisa semakin dihargai.
BACA JUGA:Perlawanan Erma Sebut Manajer PT SAI Tak Takut Tuhan, Kelemahan Bos Dibongkar: Saya Marah di situ
Banyak juga yang menyebut jiwa Marsinah sudah ada di diri Erma.
"Marsinah sudah tiada/tewas tapi semangat Marsinah telah tumbuh di dirimu mbak erma," tulis akun TikTok @badut_tiktok1922.
Akun tersebut juga mengunggah video Erma saat menceritakan apa saja yang ia alami di PT SAI.
Dalam video, Erma tampak sedih menceritakan sistem kerja PT SAI.
Sontak saja video tersebut viral dan mendapatkan 1255 like.
Kegigihan Erma Oktavia perjuangan upah lembur usaha Erma protes dapatkan gajinya mendapatkan penentangan.
Penentangan yang didapatkan Erma diduga berasal dari teman sprofesinya sendiri.
Kendati sudah berjuang, usaha Erma ternyata dianggap berbahaya.