BACA JUGA:KTP Segera Beralih ke Format Digital, Yuk Intip Langkah-langkah dan Syarat Pembuatannya
BACA JUGA:PSSI Gelar Turnamen Internasional U20, Undang Fiji, Guatemala dan Selandia Baru
Sementara, Mustofa mengeklaim bahwa panitia Rakernas Partai Ummat telah menerjunkan lebih dari 100 personel keamanan untuk menjaga gelaran acara.
"Kami menyediakan lebih dari 100 pihak keamanan tapi di dalam forum-forum tertentu. Jadi mohon maaf sekali keamanan sudah maksimal tetapi tidak bisa mendeteksi antara para pelaku dengan orang Partai Ummat, mereka bisa nyamar karena bisa membeli atribut," ungkap dia.
Di sisi lain, Mustofa menilai bahwa Rakernas Partai Ummat disesaki masyarakat umum yang bukan merupakan kader yang mengikuti rangkaian Rakernas.
Bahkan mereka sengaja membeli kaos dan atribut Partai Ummat dan menyusup dalam Rakernas Partai Ummat.
"Mereka bisa membeli kaos, di luar itu ada bazar yang menjual atribut, jadi kalau bukan orang partai Ummat, beli kaos bisa saja," jelasnya.
BACA JUGA:Tak Setuju Ferdy Sambo Dihukum Mati, Amnesty International: Sambo Berhak untuk Hidup!
BACA JUGA:Menkominfo Akui Jawab Pertanyaan Penyidik Kejagung dengan Penuh Tanggung Jawab
Selain itu, Mustofa menambahkan bahwa gelaran Rakernas Partai Ummat diwarnai juga dengan pencurian 11 ponsel, charger hingga tas.
Sebab ia mengakui bahwa peserta Rakernas dihadiri 1.700 orang.
"Meskipun tim keamanan sudah sangat banyak tapi kami kebobolan. Selain kekerasan seksual itu tadi ada yang kehilangan handphone, kehilangan charger, tas. Karena memang ribuan ada pesertanya 1700," imbuh dia.
"Kami akan tingkatkan kewaspadaan dan pokoknya tak terulang lagi yang menimpa salah satu jurnalis wanita," pungkasnya.
Diketahui, peristiwa pelecehan seksual yang dialami jurnalis wnita media online terjadi saat eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hendak doorstop untuk wawancara usai gelaran Rakernas Partai Ummat.
Namun kondisi penuh sesak yang dipadati para kader Partai Ummat dan para relawan Anies Baswedan.
Pada saat itu, salah satu jurnalis wanita media online tersebut mengalami peristiwa pelecehan seksual di sela kepadatan kader Partai Ummat yang memenuhi momen wawancara Anies yang hendak meninggalkan Rakernas Partai Ummat.