JAKARTA, DISWAY.ID – Pihak Rusia dan Ukraina klaim ratusan prajurit tewas di Bakhmut dalam pertempuran yang berlangsung dalam 24 jam.
Pertempuran yang terjadi di Bakhmut yang menewaskan ratusan prajurit tersebut terjadi pada Sabtu 11 Maret 2023.
Serangan dari Rusia mendapatkan perlawanan dari pasukan Ukraina di sebuah sungai yang saat ini menjadi garis depan pertemburan yang baru.
Serhiy Cherevatyi selaku juru bicara militer Ukraina, mengatakan bahwa 221 tentara pro-Moskow tewas dan lebih dari 300 terluka di Bakhmut.
BACA JUGA:Persapan Persija Vs Persik Kediri Dibeberkan Thomas Doll: Fokus Pada Pemulihan Pemain
Sedangkan menurut Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa sebanyak 210 tentara Ukraina tewas di bagian Donetsk.
Sementara Moskow tidak merinci korban Bakhmut, kota Donetsk bagaian timur yang telah menjadi lokasi salah satu pertempuran paling berdarah dan terpanjang dalam perang Ukraina.
Kedua belah pihak mengaku mengalami kerugian yang signifikan di Bakhmut sedangkan jumlah pasti korban yang jatuh dalam pertempuran tersebut masih belum dapat dipastikan.
BACA JUGA:Istri Jend Moeldoko Meninggal Dunia, Para Pejabat Negara Mulai Berdatangan Ke Rumah Duka
Intelijen militer Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa kelompok tentara bayaran Wagner Rusia telah menguasai sebagian besar bagian timur Bakhmut.
“Ini merupakan sebuah kemajuan yang diklaim Yevgeny Prigozhin pada hari Rabu yag juga merupakan pendiri kelompk tersebut," jelas Kementerian Pertahanan Inggris seperti dilansir oleh reuters.com.
Ukraina sendiri tetap terus bertahan di Bakhmut dan memberikan perlawanan yang sengit pada pasukan Rusia.
BACA JUGA:Anies Baswedan Jadi Perhatian Penting Australia, Ungkap 4 Prioritas Utama Saat Mengambil Keputusan