Pada saat Ghosn melarikan diri, dia sedang menunggu persidangan atas tuduhan terhadap mengecilkan kompensasi dalam laporan keuangan Nissan sebesar 9,3 miliar yen (85 juta dolar Amerika) selama satu dekade dan memperkaya dirinya sendiri dengan biaya perusahaan melalui pembayaran ke dealer mobil.
BACA JUGA:Terjerat Kasus Mafia Minyak Goreng, Kaesang Pengarep Putuskan Kontrak Persis Solo Dengan Wilmar
Ghosn menyangkal semua tuduhan tersebut dan bersembunyi di di rumah masa kecilnya yang berada di Lebanon.
Hal tersebut dikarenakan Lebanon tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Jepang dan memiliki kebijakan untuk tidak mengekstradisi warga negaranya sendiri.
Dikabarkan juga bahwa Ghosn mampunyai paspor dari berbagai negara muali dari Prancis, Lebanondan Brasil.
BACA JUGA:Pengusaha Sawit Hormati Keputusan Jokowi
Jaksa Prancis menuduh Ghosn menyalurkan jutaan dolar dana Renault melalui distributor mobil Oman untuk kepentingan pribadinya, termasuk untuk pembelian kapal pesiar sepanjang 120 kaki.
Pada awal 2020, jaksa Prancis meningkatkan penyelidikan terhadap transaksi Ghosn di Oman dan pesta mewah yang dia selenggarakan di istana Versailles pada 2014.
Ghosn mengatakan kepada reuters.com dalam sebuah wawancara tahun lalu bahwa dia siap untuk proses panjang untuk membersihkan namanya dengan otoritas Prancis.
Ghosn sendiri sempat menjabat sebagai chairman di Nissan dan Mitsubishi dan chief executive Renault ketika dia ditangkap di Jepang pada 2018 lalu.