JAKARTA, DISWAY.ID – Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn di buru 5 pengadilan internasional, terkait dengan kasusnya di beberapa negara.
Salah satu dari surat perintah penangkapan Carlos Ghosn dikeluarkan oleh perancis.
Juru bicara Carlos Ghosn mengatakan bahwa Ghosn terkejut dengan surat perintah penangkapan internasional yang dikeluarkan oleh Perancis.
Surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Perancis terkait dengan kasus atas dugaan aliran uang antara Renault dan dealer yang berada di Oman.
BACA JUGA:Mengegerkan! Seorang Pria Tewas Dengan Kepala Terpenggal, Posisi Duduk di Teras Rumah
Pencetus aliansi mobil Renault-Nissan telah berjuang melawan berbagai penyelidikan sejak dirinya melarikan diri pada akhir 2019 ke Lebanon dari Jepang.
Dilansir dari reuters.com, saat di Jepang, mantan bos Nissan, Carlos Ghosn menghadapi tuduhan pelanggaran keuangan secara terpisah.
"Ini mengejutkan, Ghosn selalu bekerja sama dengan otoritas Prancis," kata juru bicara Ghosn di Prancis saat menanggapi laporan surat perintah penangkapan internasional di Wall Street Journal.
BACA JUGA:Terungkap! Asal Pistol Habisi Pegawai Dishub Makassar, Ternyata Bukan dari Jaringan Teroris
Lima surat perintah penangkapan internasional untuk Ghosn juga merupakan mantan direktur perusahaan Oman Suhail Bahwan Automobiles sebagai distributor kendaraan di Oman, dikeluarkan oleh hakim investigasi, kantor kejaksaan Nanterre.
Pengacara Ghosn mengatakan bahwa kliennya secara resmi telah menyangkal keterlibatanya dalam bentuk apapun terhadap pelanggaran yang disebutkan dalam surat perintah penangkapan.
"Dia telah memberikan bukti bahwa dia tidak bersalah dan sepenuhnya diserahkan kepada sistem peradilan Prancis," kata Christophe Ingrain dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:Membludak! 600 Peserta Ambil Bagian di Hari Pertama Fastron Enduro Street Race di BSD
Penyelidikan yang dilakukan oleh pengadilan Jepang memicu kejatuhan yang luar biasa bagi Carlos Ghosn, yang telah menjalani gaya hidup jet-set dengan properti di Paris, Rio de Janeiro dan Beirut sebelum dia menjalani tahanan rumah selama berbulan-bulan di pusat penahanan Tokyo.
Dia melarikan diri dari Jepang dengan cara disembunyikan di dalam sebuah kotak di atas jet pribadi.