DENPASAR, DISWAY.ID - Fasilitas sirine menjadi bagian dari sistem peringatan dini tsunami yang ditempatkan di kawasan Serangan, Denpasar, Provinsi Bali.
Sistem tersebut diharapkan dapat mendorong aksi dini untuk keselamatan warga. Hal ini disampaikan oleh Utusan Khusus PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori pada Minggu 24 April 2024.
Fasilitas lain yang ada di kawasan itu yaitu tempat evakuasi sementara (TES) dan rambu yang mengarahkan ke arah evakuasi.
BACA JUGA:JSMI Lampung Punya 2 Kewajiban, Bang Aca: Poin Utamanya Integritas
Mami mengapresiasi fasilitas yang ada sebagai bagian dari sistem peringatan dini tsunami atau tsunami early warning system (TEWS).
Menurutnya, Indonesia terus mengupayakan untuk memperbaharui alat peringatan dini tsunami.
Selanjutnya, penjelasan mengenai sistem tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di hadapan Mami dan Deptui Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati.
BACA JUGA:Gempa Tektonik M2,5 Dirasakan di Ulubelu Tanggamus dan Sekitarnya
Dwikorita mengatakan bahwa saat ini terdapat 9 sistem peringatan dini tsunami atau tsunami early warning system (TEWS) yang dioperasikan oleh pemerintah daerah setempat.
TEWS yang ada di Bali menjadi back-up system untuk Indonesia Tsunami Early Warning System atau INA-TEWS.
”Sampai saat ini kita terus kembangkan teknologi untuk alat peringatan dini tsunami sehingga kita siap menghadapi berbagai ancaman bencana dengan zero victim,” ujarnya di Serangan.
BACA JUGA:Sudah 21.901 Pemudik Menuju Pulau Sumatera, 3.500 Personel Polda Banten Menyebar
Sementara itu, Mami mengungkapkan bahwa kita selalu mengupayakan untuk memperbaharui dan memperkuat alat peringatan dini untuk melindungi negara.
Diharapkan dengan alat peringatan dini yang baik dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat.
Tentunya alat peringatan dini tidak akan efektif tanpa respons aktif masyarakat dalam menyikapi sinyal yang diberikan.