JAKARTA, DISWAY.ID-- PolMark Research Center menyebutkan nama Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar masuk dalam 5 besar calon presiden (capres 2024) yang disukai publik.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Founder dan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah dalam rilis survei opini publik 'Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024' di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Maret 2023.
"Nama Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar merangsek lima besar calon presiden yang disukai publik," Eep Saefulloh Fatah dalam paparannya.
BACA JUGA:PBB Datangi Kantor PKB, Cak Imin Buka Peluang Gabung Koalisi KIR
Eep Saefulloh Fatah mengatakan bahwa data tersebut didapati setelah pihaknya melakukan survei di 78 daerah pemilih (Dapil) se-Indonesia yang dilakukan sejak 23 Januari sampai dengan 19 Maret 2023.
"Di 78 Dapil ini diperebutkan 562 kursi atau 96,9 persen dari 580 kursi DPR RI 2024-2029," jelasnya.
Adapun survei tersebut menyasar sebanyak 62.480 responden atau sebesar 97,8 persen dari seluruh potensi pemilih di Pemilu 2024.
“Dengan jumlah responden yang begitu besar maka tingkat margin error data agregat ini kurang lebih hanya 0,4 persen,” jelas Eep Saepullah Fatah kepada media.
Adapun urutan nama calon presiden yang disukai publik berdasarkan PolMark Research Center, yaitu untuk posisi tiga besar tingkat ketersukaan atau elektabilitas masih didominasi oleh tiga nama yakni Ganjar Pranowo 22,8 persen, Prabowo Subianto 17,4 persen dan Anies Baswedan 13,9 persen.
“Menyusul kemudian Ridwan Kamil di posisi keempat dengan tingkat elektabilitas 5,2%,” katanya.
Kemudian, muncul nama Abdul Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin di posisi lima besar dengan elektabilitas 4,8 persen.
Melihat angka tersebut, tingkat elektabilitas Cak Imin lebih tinggi dibandingkan dengan nama Sandiaga Uno 2,0 persen, Puan Maharani 1,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,7 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,3 persen, Andika Perkasa 1,1 persen, Erick Thohir 1,0 persen, Ahmad Heriyawan 0,9 persen, Airlangga Hartarto 0,7 persen dan Budi Gunawan 0,2 persen.
"Ini menarik karena selama ini di berbagai survei yang lain nama Cak Imin selalu di posisi bawah atau bahkan tidak muncul,” katanya.
Jika dilihat dari wilayah-wilayah kunci di Pulau Jawa, lanjut Eep tingkat elektabilitas capres masih dinominasi oleh tiga nama pertama. Hanya saja di Jawa Timur nama Cak Imin melesat di tiga besar.