JAKARTA, DISWAY.ID -- Kasus mafia umrah PT NSWM ternyata memalsukan data QR Code SIPATUH yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag).
Menurut keterangan Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, para tersangka memanfaatkan QR Code SIPATUH Kemenag milik jemaah sebelumnya.
Ketiga mafia umrah PT NSWM beralasan jika visa yang diterbitkan oleh Arab Saudi untuk jemaah baru belum keluar.
BACA JUGA:Mafia Umrah PT NSWM Pakai Foto Ulama untuk Pikat Jemaah, Kombes Hengki: Tokoh Agamnya Jadi Korban
Sebagai informasi, QR Code SIPATUH Kemenag berisikan data jemaah.
Gunanya, kartu SIPATUH Kemenag untuk garansi jemaah selama di Arab Saudi.
Khususnya ketika seorang jemaah hilang, maka akan dengan mudah ditemukan dengan QR Code tersebut.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Namun QR Code SIPATUH Kemenag dimanfaatkan mafia umrah PT NSWM untuk jemaah baru, seolah-olah resmi.
"Kemudian travel ini memalsukan QR Code. Ini fatal karena berisi data-data jemaah, antara foto dan QR Code berbeda. Jadi jemaah kalau hilang di Arab itu sudah dideteksi," kata Hengki.
BACA JUGA:Polisi Panggil Maskapai Penerbangan Travel Umrah Naila
Pakai Foto Tokoh Agama
Sebelum mafia umrah PT NSWM menggunakan foto seorang toko agama untuk digunakan promosi paket umrah.
Brosur paket umrah dari PT NSWM ini ditampaknya seorang ulama agar para korban terpikat dan percaya.
Dilalah, tokoh agama itu memiliki banyak pengikut dan menjadi korban penipuan juga.
"Modus PT NSWM ini merekrut tokoh agam yang memiliki pengikut terbanyak," jelas Hengki, Jumat 31 Maret 2023.