JAKARTA, DISWAY.ID - Satu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Pratu Miftahul Arifin gugur setelah ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) ke jurang di Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu, 15 April 2023 lalu.
Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Letjen Bambang Ismawan menyebutkan bahwa jenazah Pratu Miftahul Arifin sampai saat ini masih belum dapat dievakuasi.
Ia mengatakan, hal itu dikarenakan faktor cuaca yang kurang mendukung.
BACA JUGA:KKB Papua Obrak-abrik Markas TNI di Nduga, 6 Prajurit Kopasus dan Kostrad Tewas, 9 Lainnya Ditawan
"Sampai tadi siang belum bisa diambil, karena memang pertama di sana cuacanya tidak menentu, kadang-kadang satu hari hanya dua jam cerah abis itu tertutup kabut," kata Kasum TNI Letjen Bambang Ismawan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin, 17 April 2023.
Bambang menjelaskan karena faktor cuaca tadi, helikopter yang diterjunkan pun belum bisa merapat ke lokasi evakuasi.
Selain itu, medan di lokasi yang tidak datar juga menjadi hambatan bagi TNI melakukan evakuasi jenazah Pratu Arifin.
BACA JUGA:Panglima TNI Langsung Sambangi Papua, Smart Operation Penanganan KKB Papua Telah Dimulai?
"Karena memang di samping cuaca kan medannya bukan medan datar. Ya itu memang kendala utama," tuturnya.
Sebelumnya, KKB menyerang prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang sedang bertugas di Distrik mugi.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono mengatakan peristiwa penembakan terjadi pada Sabtu (15/4/2023), sekitar pukul 16.30 WIT. Saat itu Pratu Arifin bersama satgas lainnya tengah menyisir mendekati lokasi penyanderaan pilot Susi Air.
"Dari Satgas uji mencoba untuk menyisir mendekati posisi dari para penyandera," kata Julius di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu, 16 April 2023.
Namun, saat anggota melakukan penyisiran, terjadi serangan lanjutan dari KKB terhadap Satgas Yonif Raider 321.
Akibat penyerangan tersebut, Pratu Miftahul Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter.