JAKARTA, DISWAY.ID – Laksamana TNI Yudo Margono selaku Panglima TNI ungkap status siaga tempur hadapi KKB Papua.
Menurut Panglima TNI status siaga tempur ini diberlakukan untuk wilayah tertentu yang dianggap mempunyai kerawan tinggi dari serangan KKB Papua.
Sedangkan dalam penanganan serta pencarian pilot Susi Air yang disandera Panglima TNI menjelaskan bahwa pihak TNI masih mengedepankan strategi soft approach atau pendekatan secara lunak terhadap pelaku.
“Akan tetapi dengan kondisi seperti ini, khusus wilayah tertentu akan kita ubah dengan trategi operasi siaga tempur,” terang Laksamana TNI Yudo.
BACA JUGA:Status Dipo Mahendra Akan Jadi DPO, Polri: Langsung Ditetapkan Jika Mangkir Lagi
BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Penitipan Kucing di Jakarta Saat Ditinggal Mudik, Anabul Auto Betah!
Laksamana TNI Yudo menjelaskan bahwa peningkatan menjadi operasi siaga tempur dalam mengantisipasi terulangnya penyerangan yang dilakukan oleh KKB Papua.
Terkait dengan penyerangan pada Sabtu 15 April lalu, Panglima TNI menjelaskan bahwasanya pihak TNI pada awalnya menginginkan pendekan yang soft approach saat mendatangi lokasi penahanan pilot Susi Air.
Akan tetapi sebelum mencapai lokasi pasukan TNI mendapatkan serangan yang menewaskan 1 personil.
Selain itu Panglima TNI menjelaskan bahwa ada 3 personil yang mengalami luka tembak dan lainya mengalami luka – luka tergores akibat medan yang cukup berat.
BACA JUGA:Pelabuhan Merak Mulai Dipadati Pemudik, Loading Sepeda Motor dan Kendaraan Penumpang Dipisah
“Mereka dalam kondisi yang sehat meskipun mengalami luka, namun saat bertemu saya bisa pastikan kondisi mereka baik-baik saja,” terang Laksamana TNI Yudo.
“Kami juga akan segera melakukan evaluasi tentang konsidisi dilapangan, jika kita melihat adanya penurunan morilnya anggota di lapangan maka kami akan melakukan rotasi,” papar Laksamana TNI Yudo.
Menurut Laksamana TNI Yudo pihaknya tidak akan melakukan penambahan alutsista, hanya saja akan melakukan pengiriman seperti dalam melengkapi kekurangan seperti biasanya.