KKB Serbu Markas Brimob Sugapa Intan Jaya

Selasa 25-04-2023,09:25 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

“Nantinya anggota yang dikirim ke wilayah tersebut tentunya akan langsung bersiap dan dengan kesiagaan penuh dalam menghadapi berbagai kemungkinan termasuk serangan bersenjata dari pihak KKB,” terang Laksamana Yudo.

Sedangkan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengklaim saat ini kondisi KKB sudah terjepit atas penindakan yang dilakukan pihak TNI.

BACA JUGA:Lebaran Mik

BACA JUGA:One Way Tol Kalikangkung Diperpanjang Hingga Selasa 25 April 2023 Pukul 24.00 WIB, Antisipasi Macet Arus Balik Lebaran

"Kita tidak lagi bisa percaya mereka (KKB). Mereka yang menyerang dan yang mendahului mereka bukan kita. Dan sekarang kondisinya terjepit," terang Laksda Julius.

Laksda Julius menduga hingga kini sudah ada beberapa anggota KKB yang tewas saat baku tembak di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan, dengan pihak TNI.

Menurut Laksda Julius, indikasi KKB mulai terjepit terlihat saat proses evakuasi Pratu F dari jurang 140 meter tidak ada potensei serangan.

"Tim dapat melakukan evakuasi yang kedalaman jurang 140 meter, kalau situasi tidak aman kan tidak mungkin. Pasti diserang kan, jadi mereka sudah terjepit sudah bubar kocar-kacir," kata dia.

BACA JUGA:Usai Penetapan Ganjar Sebagai Capres, PDIP Lakukan Rapat DPP

BACA JUGA:Heboh! Virgoun Ketahuan Selingkuh saat Lebaran, Istri Bongkar Identitas Pelakor

KKB Minta Bantuan Luar Negeri

Pihak KKB sendiri dikabarkan telah meminta bantuan ke luar negeri akan pasokan senjata dalam menghadapi TNI.

Amatus Akouboo Douw selaku Kepala Urusan Luar Negeri dan Ketua Dewan Diplomatik TPNPB-OPM/Gerakan Papua Merdeka meminta Australia dan Selandia Baru untuk membantu TPNPB - OPM dalam perang melawan TNI. 

Dalam permintaan tersebut, KKB meminta bantuan senjata dan peralatan perang pada pemerintah Australia dan Selandia Baru.

"TPNPB OPM menyerukan kepada pemerintah Australia dan Selandia Baru untuk datang membantu kami dan mengirimkan tentara dan senjata, amunisi, granat, roket, dan peralatan telekomunikasi," kata Amatus.

BACA JUGA:Monas Week Digelar hingga 30 April 2023, Ini Jadwalnya!

Kategori :