Lebih lanjut Sandi tidak mempersoalkan adanya penolakan akan kehadiran Coldplay lantaran dianggap mendukung LGBT.
BACA JUGA:Johnny G Plate Ditahan Kejagung, Ini Profil Sekjen Partai Nasdem yang Jabat Menteri Kominfo
Sandi berharap penolakan tersebut tidak berujung pada pelanggaran hukum yang bisa merugikan semua pihak.
"Ya tentunya ini negara demokrasi, yang (nolak) silakan saja, ada kanalnya. Kami tugasnya mempersiapkan kalau ada yang mau menyampaikan tentunya," ujar Sandi.
"Makanya saya juga hadir di sini (acara MUI) untuk mendengarkan langsung, jika ada yang keberatan dan mekanismenya disampaikan sesuai dengan koridornya," imbuhnya.
Menanggapi respons Sandiaga Uno itu, Anwar Abas mempertanyakan sikapnya.
BACA JUGA:AHY Ingatkan Tidak Campuri Urusan Politik Dengan Hukum
"Saya kaget membaca pikiran Sandiaga Uno yang melihat sesuatu hanya dari sisi ekonomi saja padahal beliau adalah seorang menteri," kata Anwar dalam keterangan tertulis.
Ia pun berpesan kepada Sandi untuk tidak lagi bersikap sebagai pedagang atau politikus. Sebab, saat ini dia menjabat sebagai menteri.
"Seharusnya seseorang bila sudah jadi menteri jangan lagi menjadi pedagang dan atau politisi tapi harus menjadi negarawan di mana kalau dia akan melakukan sesuatu maka dia harus memikirkan apa dan bagaimana dampak dari kegiatan dan tindakan yang akan dilakukannya terhadap semua sisi dan segi dari kehidupan kita sebagai sebuah bangsa," katanya.
Anwar Abbas-radartegal.com-Jambiindependent.disway.id
BACA JUGA:Mahfud MD Jadi Plt Menkominfo Pasca Johnny G Plate Tersangka
Anwar berpendapat kalau saat ini banyak pejabat di Indonesia yang tak lagi berpikir ideologis serta Pancasilais, melainkan sudah liberal dan pragmatis.
Hal tersebut disampaikannya karena mengetahui kalau band Coldplay mendukung kelompok LGBT.
Oleh karenanya ia berujar kalau seharusnya pemerintah Indonesia tidak hanya memikirkan soal uang, tetapi juga bagaimana menjaga akhlak, moralitas, dan budaya bangsa.