Ternyata, ada beberapa faktor kenapa harga BBM kadang naik terkadang turun alias fluktuatif.
Faktor pertama mengacu pada harga minyak mentah dunia.
Sebagai contoh harga BBM Pertamina di Indonesia untuk periode Juni 2023 berpotensi naik lagi.
Penyebanya, dalam beberapa hari ini harga minyak mentah dunia melandai ke atas alias cenderung naik.
BACA JUGA:Ini 13 Jadwal dan Lokasi Perpanjang SIM di SIM Keliling Jakarta-Bogor Hari Ini, Rabu 31 Mei 2023
Data yang dirilis pada Sabtu 29 Mei 2023, harga minyak mentah Brent menguat di level 0,94 persen atau tembus USD 77,7 per barel.
Di sisi lain West Texas Intermediate ikut naik ke level 0,3 persen, atau setara USD 72,92 per barel.
Tentunya, gejolak perputaran harga minyak mentah dunia menjadi beban bagi masyarakat.
Karena secara otomatis semua badan usaha penyedia BBM di Indonesia akan menaikkan harga BBM terbaru.
BACA JUGA:Buka Tutup
Faktor kedua bisa disebabkan karena nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika.
Khusus untuk kedua faktor ini, sangat menentukan pendistribusian BBM Subsidi Pertalite dan Solar di Indonesia.
Pemerintah juga punya syarat ketat untuk menurunkan atau menaikkan harga Pertalite dan Solar.
Jika harga minyak mentah dunia turun ke level USD 60 per barel, dan nilai tukar Rupiah menguat, pemerintah akan mempertimbangkan harga Pertalite dan Solar turun.
BACA JUGA:Cara Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga dengan Benar Agar Tetap Harmonis
Namun jika salah satunya tak jalan bersamaan, sulit untuk pemerintah melakukan penyesuaiann harga Pertalite dan Solar.