BALI, DISWAY.ID-- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menginisiasi kegiatan Perumusan Strategi dan Promosi Bersama Pariwisata Bali untuk Pasar India di Kuta, Bali, akhir bulan kemarin.
Kegiatan tersebut mempertimbangkan India menjadi salah satu pasar pariwisata paling prospektif bagi Bali. Selama 2022, India merupakan negara asal wisman terbesar kedua ke Bali.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan strategi promosi bersama pariwisata Bali melalui pelaksanaan diplomasi ekonomi di India.
BACA JUGA:Cerita Perjuangan Atlet Indonesia Meraih Emas di SEA Games Kamboja
Beberapa undangan menghadiri perumusan strategi, di antaranya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kedutaan Besar RI New Delhi, Konsulat Jenderal RI Mumbai, Bappenas, Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan, Dinas Pariwisata tingkat Provinsi dan Kota/Kabupaten di Bali hingga berbagai asosiasi dan pelaku industri pariwisata di Bali.
Direktur Asia Selatan dan Tengah Kemenlu, Jatmiko Heru Prasetyo, menyampaikan, bahwa salah satu faktor yang mendorong peningkatan kunjungan ini adalah adanya kesamaan sosial budaya dan agama antara Bali dan India.
Adanya pola wisman asal India melakukan banyak pengeluaran konsumsi saat berwisata dan periode tinggal yang lama juga mengukuhkan kesepakatan bahwa pasar India potensial untuk pariwisata Bali.
Dalam kesempatan tersebut, narasumber dan peserta kegiatan membahas berbagai isu utama terkait pasar India, salah satunya adalah konektivitas.
BACA JUGA:Cuaca Makkah Panas, Ini Imbauan Penting Petugas PPIH Arab Saudi Untuk Jemaah Haji
Seluruh peserta sepakat bahwa dengan adanya penerbangan langsung (direct flight) antara India dan Bali akan meningkatkan jumlah wisman India ke Bali secara signifikan.
Oleh karenanya, Kemenlu diharapkan dapat mengoordinasikan pihak-pihak terkait untuk mendorong segera terbukanya akses tersebut.
Kegiatan turut mengidentifikasi adanya berbagai segmentasi pasar India.
Untuk itu, menurut Wakil Kepala Perwakilan KBRI New Delhi, Masni Eriza, diperlukan strategi promosi yang berbeda bagi setiap segmen pasar, termasuk bagi segmen luxury dan Gen Z, yang ditanggapi oleh wakil Dispar Provinsi Bali dengan tawarkan tailored-package seperti jamuan kehormatan a la kerajaan di Puri Agung.
Isu lain yang dibahas dalam pertemuan adalah terkait keimigrasian seperti kebutuhan visa on arrival dan isu yang lebih khusus terkait penyelenggaraan pernikahan keluarga India di Bali seperti keperluan membawa perhiasan sebagai mahar dalam barang bawaan dan ijin bagi tim yang perlu didatangkan langsung dari India seperti pendeta pernikahan.
BACA JUGA:Terjawab! Lionel Messi Resmi Gabung Al Hilal Dengan Gaji Rp 9,5 Triliun