Cuaca Makkah Panas, Ini Imbauan Penting Petugas PPIH Arab Saudi Untuk Jemaah Haji

Cuaca Makkah Panas, Ini Imbauan Penting Petugas PPIH Arab Saudi Untuk Jemaah Haji

Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid (bertopi hitam) mengecek fasilitas toilet untuk jamaah-Kemenag-

MAKKAH, DISWAY.ID-- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberi imbauan penting kepada jemaah haji Indonesia mengingat cuaca panas di Makkah Al-Mukarramah.

Diketahui, cuaca panas di Makkah ditunjukkan adanya suhu rata-rata berkisar antara 30 – 45 derajat Celsius.

Imbauan penting disampaikan Petugas PPIH agar jemaah untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunnah atau program ziarah.

BACA JUGA:Keberangkatan Haji Sering Terlambat dan Perubahan Jadwal, Maskapai Diminta Lebih Kooperatif

“Cuaca di Makkah sangat panas. Jemaah diimbau menjaga kesehatan, tidak memaksakan diri dalam beribadah sunnah, dan laksanakan ibadah haji sesuai kemampuan diri,” terang Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M, Subhan Cholid di Makkah, Selasa 6 Juni 2023.

Fase kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama dari Madinah ke Makkah berlangsung sejak 1 Juni 2023. Sampai dengan 5 Juni 2023 pukul 21 waktu Arab Saudi, tercatat ada 22.932 jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Makkah. Mereka tergabung dalam 58 kelompok terbang (kloter). Fase kedatangan jemaah dari Madinah akan berlangsung hingga 16 Juni 2023.

Sementara jemaah haji Indonesia gelombang kedua akan mulai diberangkatkan dari Tanah Air pada 8 Juni 2023. Mereka akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Makkah Al-Mukarramah. Fase kedatangan jemaah haji gelombang kedua di Makkah akan berlangsung dari 8 – 22 Juni 2023.

BACA JUGA:Terjawab! Lionel Messi Resmi Gabung Al Hilal Dengan Gaji Rp 9,5 Triliun

Berikut imbauan dari PPIH Arab Saudi untuk jemaah haji Indonesia:

Tujuan utama jemaah adalah menunaikan ibadah haji. Mengingat cuaca di Kota Makkah sangat panas, jemaah haji Indonesia diimbau:

a. Tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh;

b. Tidak memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunnah, ziyarah, dan kegiatan lain yang akan menguras tenaga;

c. Beribadah sesuai kemampuan diri sehingga pelaksanaan ibadah haji, terutama pada masa Arafah, Muzdalifah, dan Mina dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: