Ia berharap tidak ada lagi keresahan di tengah umat Islam di Indonesia yang dapat menimbulkan dampak negatif lainnya.
"Kalau dibiarkan tambah resah masyarakat. Kita tidak menginginkan masyarakat mengambil tindakan sendiri. Negara kita negara berdemokrasi, namun tidak boleh mengolok-olok, apalagi menyangkut agama dan keyakinan," ujarnya.
Adapun sederet kontroversi yang disampaikan Panji Gumilang dan ajaran yang diterapkan di Ponpes Al Zaytun, telah terseba luas.
Di antaranya pernyataan Al-Quran bukan kalamullah, Allah tak bisa berbahasa Indramayu, Indonesia Tanah Suci.
Lalu, Panji Gumilang juga merencanakan membangun Pesantren Kristen, Salat Idul Fitri bercampur shaf antara laki-laki dan perempuan, menyerukan santrinya menyanyikan Salam Yahudi, cara adzan yang nyeleneh dan parahnya dosa zina bisa ditebus dengan uang.