Dari kesaksian seorang ABK, mereka melihat salah seorang perampas yang juga meminta bensin dan kemudian mengemudikan kapal untuk membawa mereka ke darat adalah ABK kapal Putri Nabila II. Ketika ditelusuri, data mengenai kapal ini lengkap baik pemilik maupun alamatnya di Kementerian Perhubungan.
"Jadi sebenarnya tidak sulit mengusutnya, asal ada kemauan dari pihak berwajib," kata Muhid, diamini Hinca.
Muhid menambahkan, pihaknya juga mengumpulkan bukti lain, seperti postingan facebook dari seseorang yang mengisyaratkan rencana pembakaran tersebut.
"Ini tidak manusiawi. Dari kasus-kasus ini, tidak ada kapal yang terbakar menggunakan alat cantrang di lokasi kejadian. Dan para nelayan berada di jalur pulang dari tempat penangkapan menuju laut Jawa. Kapal Wahana Nilam IV, sengaja ditarik mendekati daratan, lalu dibakar karena mereka mencari pembenaran untuk Tindakan pembakaran,’’ tambah Muhid lagi.
Dalam kesempatan ini, Hinca berjanji akan memberikan atensi penuh dan mengawasi proses hukum.
"Kita akan ingatkan pihak berwajib agar masalah ini segera ditangani dengan baik. Sekali lagi, terutama untuk mencegah terjadinya konflik horizontal," kata Hinca.