JAKARTA, DISWAY.ID - Chief Executive Officer (CEO) Nikuba Hidrogen Nusantara, Narliswandi Piliang alias Iwan memastikan, bahwa alat pengonversi air menjadi hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan bermotor belum dipasarkan secara bebas.
Menurutnya, Nikuba sedang menjalani proses daftar paten yang menyangkut hal teknologi.
"Saat ini belum dijual massal, masih menjalani proses daftar paten," kata Iwan dalam pernyataanya, dikutip Rabu 5 Juli 2023.
Bersama Aryanto Misel (67), penemu alat Nikuba, Iwan mengaku kini sedang menjalani proses daftar paten yang menyangkut hal teknologi ke badan paten dunia.
"Paten tentu hak penemu. Personal Pak Aryanto," ungkapnya
BACA JUGA:Siap Diproduksi! Nikuba Bakal Dijual Secara Bebas di Pasaran, Harganya Berapa?
Meski menyatakan siap untuk produksi massal, Iwan dan Aryanto kini masih mencari pendanaan investor untuk memenuhi target produksi 10 ribu unit.
"Pernah komunikasi dengan Bank Pembangunan Bali, mereka hanya bisa kasih kredit konversi ke konverter, ke warga pembeli langsung," ungkapnya.
"Tapi pembiayaan produksi harus kami cari sendiri. Sementara ini, akses permodalan dan pembiayaan belum dapat," sambungnya.
Nikuba Siap Diproduksi Secara Massal
Mengenai harga jual alat Nikuba sendiri, Iwan menyebut akan membanderol senilai Rp6 juta per unit.
"Harga pokok penjualan Rp 2,9 juta jika produksi 10 ribu unit dan harga jualnya Rp 6 juta," kata Iwan dalam pernyataanya, dikutip Rabu 5 Juli 2023.
BACA JUGA:Begini Cara Kerja Nikuba Ubah Air jadi Bahan Bakar Kendaraan, Ducati hingga Ferrari Kepincut
Iwan menjelaskan, bahwa sejauh ini Nikuba telah dipasang di 10 unit motor Trail Aviar 200 CC milik TNI dari Kodam III Siliwangi.
"Sementara dipasang di motor Kodam III 10 unit," ujarnya