Karena itu, ia hanya ingin Nikuba miliknya bisa terjual dan diakui oleh perusahaan Italia.
Aryanto Misel mengaku ingin meriset kembali Nikuba teknologi baru. Sayangnya ia tak menjelaskannya.
"Saya enggak sayang pak, yang penting kalau saya dapat duit bisa melanjutkan riset kembali, saya gamau didanai dari pihak manapun," ungkapnya.
BACA JUGA:Tak Mau Didanai, Aryanto Misel Lantang Tak Butuh Bantuan BRIN Dukung Nikuba: Saya Sudah Dibantai
Di Italia Aryanto Misel Minta Biaya Kompensasi Rp 15 Miliar
Saat mempromosikan temuan teknologi Nikuba yang diklaimnya itu, Aryanto Misel awalnya berharap ada tebusan.
Kebetulan, Aryanto Misel diundang oleh sebuah perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari dan Lamborghini.
Selama di Italia, Aryanto Misel dan dua orang timnya menghabiskan waktu selama 17 hari.
Khusus saat pertemuan dengan petinggi Ferrari dan Lamborghini, Aryanto Misel menghabiskan 4 hari untuk mengenalkan Nikuba.
Faktanya, kata Aryanto Misel, Ferrari Cs pun tak sanggup menghargai teknologi Nikuba yang diklaimnya itu.
Aryanto Misel mengaku sudah menghabiskan waktu dan biaya untuk pengembangan teknologi Nikuba.
"Saya melakukan penelitian dan membuat nikuba itu selama lima tahun itu menghabiskan uang yang banyak," akunya.
Aryanto sejatinya tak menolak sepenuhnya untuk memberi Ferrari dan Lamborghini kunci alat konversi air menjadi bahan bakar itu.
Asalkan, kata dia, Ferrari dan Lamborghini mau membayar kompensasi adopsi teknologi Nikuba Cirebon.