JAKARTA, DISWAY.ID -- Pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD soal transaksi janggal Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan diakui guncang satu gedung DPR.
Hal ini diungkap oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni saat pembukaan GFC Fair 21 Tahun Gerakan Nasional APUPPT.
Dilansir dari siaran langsung di akun YouTube PPATK, acara tersebut juga dihadiri oleh Mahfud MD dan Ketua PPATK, Ivan Yustia Vandana.
BACA JUGA:'Panji Gumilang Gugat Mahfud MD Rp 5 Triliun, Pimpinan Al Zaytun Salah Cari Lawan'
Ahmad Sahroni mengklaim, usai bocoran itu diungkap Mahfud MD, Komisi III DPR dan Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) langsung melakukan pembahasan secara intens.
"Ketika republik ini digemparkan dengan temuan transaksi janggal Rp 349 triliun, Komisi III DPR bersama Komite TPPU langsung melakukan pembahasan yang intens terkait isu ini.
"Tapi, gara-gara Rp 349 (triliun) Pak, semua orang jadi takut pak. Dari atas sampai bawah takut pak. Terima Kasih Pak," ujar Ahmad Sahroni.
BACA JUGA:Panji Gumilang Gugat Mahfud MD Rp 5 Triliun ke PN Jakarta Pusat
Kejahatan Keuangan Harus Disikapi Serius
Ahmad Sahroni melanjutkan, menurutnya kejahatan keuangan perlu disikapi dengan serius.
Apalagi, kata Sahroni, Indonesia akan menyambut pesta demokrasi atau pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Sahroni mengatakan, Pemilu 2024 harus berjalan bersih dari intervensi dari dana kejahatan, istilah kasarnya adanya 'serangan fajar'.
"Tingginya tingkat kejahatan keuangan perlu disikapi serius terlebih saat ini kita tengah menuju tahun politik 2024.
BACA JUGA:Alasan Al Zaytun Tidak Ditutup Diungkap Mahfud MD
"Pemilu sebagai momen sakral demokrasi harus berjalan tanpa adanya intervensi dari dana kejahatan," bebernya.