Jong Ajax siapa yang tak kenal. Akademi klub besar Belanda tersebut banyak mengorbitkan pemain muda, sesuai filosofinya.
Pada musim 2017 Onana akhirnya tembus tim utama Ajax di bawah manajer Peter Bouz.
Puncaknya pada 2019 dengan Erik ten Hag Onana membawa Ajax Amsterdam nyaris ke final Liga Champions.
BACA JUGA:Liverpool Masih Butuh Gelandang Baru, Bintang Madrid Ini Ditargetkan Merapat?
Meski tersandung kasus doping karena salah minum obat milik Istrinya, Onana diboikot selama semusim.
Ajax pun tak memberinya perpanjangan kontrak. Inter Milan datang menjadi penyelamat kariernya musim lalu.
Di Inter Onana sukses meraih gelar Coppa Italia dua kali berturut-turut.
Dan musim ini ia juga sukses membawa Inter ke final Liga Champions.
BACA JUGA:West Ham Tertarik, Tapi Harry Maguire Masih Percaya Diri Punya Peran Penting di Manchester United
Kemampuan di bawah mista gawang membuat Inter jadi tim sulit dikalahkan.
13 pertandingan di Liga Champions, Onana meraih 8 kali clean sheet.
Kini ia masuk dan menjadi mega proyek Erik ten Hag di Manchester United.
Dari tiga aspek itulah yang sudah membawa Onana pada puncak kariernya saat ini.
BACA JUGA:Begini Reaksi Kesal Harry Magure Saat Ban Kaptennya Dicopot ETH: 'Saya Sangat Kecewa'
Meskipun, Onana mengaku hingga tiba di Manchester United bukan perjalanan yang mudah.
"Ketahanan, ketabahan, dan keberanian adalah nilai-nilai yang telah membantu saya ada di titik ini. Jalannya tidak mudah," ungkap Onana.