Qin sendiri telah menghilang sejak bulan lalu hingga saat ini pemerintah China juga belum mengungkap keberadaan Menteri Luar Negerinya tersebut.
Nicholas Bequelin selaku pengamat politik mengungkapkan bahwa pergantian dan tidak adanya kabar tentang Qin merupakan hal yang memalukan bagi pemerintah Xi Jinping.
Pergantian kepemimpinan yang tiba-tiba di kementerian luar negeri diperkirakan akan menyebabkan gangguan di jajaran diplomatik Beijing.
"Qin Gang dalah menteri luar negeri yang merupakan wajah publik China dengan dunia di panggung internasional dan sulit untuk melebih-lebihkan dampak negatif yang ditimbulkannya di antara para diplomat di seluruh dunia," katanya.
BACA JUGA:Cek Prakiraan Cuaca se-Jabodetabek Hari Ini, Kamis 27 Juli 2023: Mendung Mendominasi
BACA JUGA:Tak Lagi Gratis, Belanja di Tiktok Sekarang Kena Pajak, Ini Aturan Barunya!
Bequelin mencatat bahwa Xi sendirilah yang mengarahkan arah kebijakan luar negeri China dan Wang ditugaskan untuk mengimplementasikan strategi tersebut.
“Qin Gang, sebagai menteri luar negeri, adalah orang yang menjalankan mesin sehari-hari. Tapi itu tetap sangat penting karena diplomat mengandalkan kepercayaan, saling mengenal, pada kemampuan untuk menjangkau satu sama lain. Jadi sangat memprihatinkan ketika menteri luar negeri menghilang selama sebulan tanpa penjelasan yang tepat,” katanya.
Bequelin berargumen bahwa perkembangan tersebut mengingatkan kembali bahwa China tidak dapat diprediksi.
BACA JUGA:HEBOH! Produk Minuman Anggur Wine Bersertifikat Halal, Kok Bisa? BPJPH Angkat Bicara!
BACA JUGA:Link Live Streaming Arsenal vs Barcelona Gratis, Laga Pra Musim Seru KickOFF 09.30 WIB
“Kapan saja orang dapat menghilang dan tidak memiliki jaminan apa yang akan terjadi pada hari berikutnya,” tegasnya.
Sedangkan Neil Thomas, dari Institut Kebijakan Masyarakat Asia mengungkapkan bahwa Qin Gang dipilih sendiri oleh Xi sendiri.
“Terpilihnya Qin setelah berhasil menyingkirkan banyak kandidat lainnya untuk menjadi menteri luar negeri tahun lalu,” papr Neil Thomas, dari Institut Kebijakan Masyarakat Asia.
“Jadi dia benar-benar pilihan kapten, bahkan lebih dari banyak sekutu Xi lainnya mendapatkan kenaikan yang cepat melalui jajaran Partai Komunis,” terangnya.