JAKARTA, DISWAY.ID-Polri mendalami isu adanya praktik bisnis senjata api atau senpi ilegal yang diduga dilakukan Bripda IMS (23) di balik peristiwa tertembaknya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (20).
Direktur Reserse Kriminal Umum Jawa Barat (Dirreskrimum Polda Jabar) Kombes Surawan mengatakan belum menemukan adanya bisnis jual beli senjata api (senpi) ilegal.
"Ada pertanyaan terkait bisnis senjata, sejauh ini kami belum menemukan adanya transaksi senjata api, kita masih melakukan pendalaman terhadap para saksi dan tersangka," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Barat Kombes Surawan kepada wartawan, Sabtu, 29 Juli 2023.
BACA JUGA:2 Tersangka Anggota Densus 88 yang Tembak Bripda Ignatius Terancam Hukuman Mati
Surawan memastikan akan menyampaikan kepada publik bila telah diketahui kebenarannya. "Kalau nanti sudah ada jawaban dari mereka (saksi dan tersangka), nanti akan kita beritahukan lebih lanjut," ujar Surawan.
Sebagai informasi, isu jual beli senpi pertama kali diungkap keluarga korban. Bripda Ignatius dinilai tewas karena menolak terlibat bisnis senpi ilegal.
BACA JUGA:Kasus Penembakan Bripda Ignatius : Senpi yang Dipakai Bripda IM Ternyata Ilegal
Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Y Pandi menduga kematian anaknya diakibatkan oleh cekcok yang terjadi karena seniornya melakukan sindikat jual-beli senpi ilegal dan dalam pengaruh minuman keras.
Hal itu dia yakini setelah mendengar keterangan Polres Bogor terkait kronologi kematian Bripda Ignatius yang tewas tertembak di Rusun Polri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
"Saya dengar bisnissenpi diTKP, saya dengar. Mungkin karena itulah ada cekcok, mungkin anak saya tidak mau belisenpi itu karena ilegal," ujarnya.
Ia juga menduga anaknya tak berani membeli senpi tersebut dari seniornya. Menurut Pandi dan keluarga, ada kemungkinan tersangka marah lalu melakukan pembunuhan tersebut.
BACA JUGA:Dua Polisi Penembak Bripda Ignatius Ditahan di Patsus
"Ataupun karena dia junior sehingga dia tidak berani. Logika saya, kami, dan keluarga mungkin tersangka marah atau apa sehingga dengan sengaja mereka melakukan tembakan itu," tuturnya.
Diketahui, Bripda IDF tewas terkena tembakan oleh rekan sesama polisi di kawasan Rumah Susun (Rusun) Polri, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 23 Juli 2023 pukul 01.40 WIB.
Dalam kasus ini, Polri telah menetapkan dua anggota Densus 88 yaitu Bripda IMS dan Bripka IG menjadi tersangka.