BACA JUGA:Otobahn Rempang
Dengan bantuan investasi China di pabrik peleburan nikel dan pembangkit listrik tenaga batu bara yang murah.
Untuk mendukung upaya ini, pemerintah telah melarang ekspor nikel mentah dan mendukung pengembangan industri baterai EV berbasis nikel.
Akan tetapi semua upaya tersebut sejauh ini kurang signifikan dalam hal menarik pabrikan mobil listrik untuk pabriknya di Indoensia.
Tesla telah menjadi target utama pemerintah, di mana Presiden Widodo juga telah ke Texas pada Mei 2022 untuk bertemu dengan Musk.
Beberapa kali, pejabat Indonesia mengatakan bahwa perusahaan Tesla hampir mengumumkan investasi miliaran dolar untuk baterai dan produksi lainnya di Indonesia.
BACA JUGA:Panji Gumilang Koreksi BAP 5 Kali Sebalum Ditetapkan Sebagai Tersangka
BACA JUGA:Lady Nayoan dan Rendy Kjaernett Kecelakaan Usai Jalani Mediasi, Mobil Terbalik Hingga Berdarah-darah
Tesla tidak pernah mengkonfirmasi rencana tersebut secara terbuka dan belum adanyanya juga pengumuman hasil dari pertemuan antara Musk dan Presiden Jokowi.
Akan tetapi sempat berdar isu bahwa akan ada kejutan saat KTT Kelompok 20 di Bali November lalu, namun tetapi Musk tidak datang langsung dan hanya hadir secara online.
Setelah Malaysia mengumumkan jika Tesla akan membuat pabrik disana, Luhut Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Merves mengatakan bahwa pemerintah akan segera mengumumkan insentif baru untuk produsen EV.
Selain itu Luhut juga mengatakan jika dirinya akan segera bertemu dengan Musk untuk membahas rencana Tesla di Indonesia.
Indonesia sekarang mengenakan tarif impor 50 persen untuk kendaraan EV yang bertujuan agar mendorong investasi manufaktur lokal.
BACA JUGA:Gedung Kementerian Rusia Diserang Drone, 3 Kementerian Diliburkan
Beberapa pihak mengharapkan pemerintah akan memberikan pembebasan pajak, seperti yang telah dilakukan Malaysia untuk Tesla.