Otobahn Rempang

Otobahn Rempang

--

SAYA mendarat di disway.id/listtag/56413/batam">Batam kemarin. Masyarakatnya lagi membicarakan dua hal besar: dimulainya pembangunan otobahn dan ditandatanganinya proyek pabrik kaca terbesar di dunia.

Yang pertama dilaksanakan Wali Kota Batam Muhammad Rudi. Yang kedua merupakan hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Chengdu, Tiongkok, pekan lalu.

Sejak otorita Batam digagas Prof B.J. Habibie dulu, jalan utama di Batam memang direncanakan harus seperti jalan di Jerman. Lebar dan lurus. Otobahn. Seperti jalan tol tapi tidak perlu bayar.

Bahwa kemudian hanya dibangun dua lajur (kanan dan kiri) itu lantaran otobahn masih dianggap mubazir.

Wali Kota Rudi (Nasdem d/h PPP) menganggap kini saatnya jalan sekelas otobahn dibangun di Batam. Sekaligus merealisasikan ide awal Prof BJ Habibie. 

Maka begitu keluar dari bandara Batam, kanan kiri jalan itu lagi dibuldoser. Sebagian sudah diaspal. Lebar sekali. Kanan kiri. Masing-masing lima lajur.

Maka poros bandara ke Batu Ampar akan dihubungkan oleh otobahn ala Rudi. Sepanjang sekitar 20 km.

Tidak hanya itu. Ada dua otobahn lagi yang posisinya memotong. Timur-Barat. Yakni yang menghubungkan Sekupang dengan Batam Center. Berarti simpang empat yang lama tidak mungkin memadai lagi. Simpang empat itu akan terlalu besar. 

Maka dibangunkan flyover. Besar sekali. Belum cukup. Masih satu flyover besar lagi yang harus dibangun: jauh dari bandara tapi disebut ''simpang airport''.

Yang juga jadi perbincangan adalah: masa jabatan Rudi tinggal menghitung bulan. Ia sudah dua periode. Periode pertama diusung PPP. Di tengah jalan ia masuk Nasdem. Waktu itu yang jadi jaksa agung adalah tokoh Nasdem.

Apakah penggantinya nanti akan bisa menyelesaikannya. Jalan-jalan di Batam memang sudah padat. Melebarkan jalan utama di Batam memang terasa wow! Langsung bisa mengubah wajah Batam lama. Monumental.

Rudi sendiri sudah santer disebut akan maju sebagai calon gubernur Kepualuan Riau. Dengan demikian ia akan bisa mendorong wali kota penggantinya dari atas. Apalagi kalau yang jadi wali kota nanti istrinya: ia bisa mendorongnya dari atas maupun dari mana saja.

Selebihnya Batam masih Batam yang dulu. Termasuk roti canai yang di resto martabak Har. Saya selalu kangen roti canai di situ. Lebih enak dari yang di Chennai sekali pun.

Saya pernah naik pesawat khusus dari Bangkok ke Jakarta. Pemilik pesawatnya tiba-tiba minta mendarat di Batam. Kami pun mampir ke martabak itu. Hanya ke situ. Lalu terbang lagi ke Jakarta.

Karena sudah empat tahun tidak ke Batam, kemarin saya menghabiskan empat lembar cenai. Itulah makan pagi saya. Mungkin sampai waktunya makan malam pun masih kenyang.

Sambil merobek-robek roti cenai kami membicarakan fokus kedua: Pulau Rempang. Di selatan pulau Batam. Itulah salah satu dari empat pulau yang sudah dirangkai jadi satu. Yakni dihubungkan dengan enam buah jembatan. Batam jadi kepala rangkaian itu. Rempang jadi perutnya. Galang jadi ekornya.

Menurut ilmu feng shui posisi perut lebih bagus untuk bisnis. Semua makanan masuk perut. Maka di ''perut'' inilah pabrik kaca terbesar di dunia itu akan dibangun.

Investornya dari Tiongkok: Xun Yi. Itu perusahaan kaca terbesar di dunia. Pusatnya di Guangzhou. Salah satu pabriknya ada di Suzhou, kota industri di belakang Shanghai.

Sukses hilirisasi nikel kelihatannya menjadi pendorong semangat Presiden Jokowi untuk menghilirkan yang lain. Freeport sedang menyelesaikan proyek hilirisasi tambang tembaga Papuanya di Gresik. Di kawasan industri JIIPE. Sebentar lagi selesai: tahun depan.

Bauksit juga lagi gencar-gencarnya dibangun di Kalbar. Banyak sekali. Hilirisasi bauksit pun akan jadi kenyataan.

Dan kini pasir kuarsa.

Dipilihnya Pulau Rempang tentu banyak pertimbangan. Rempang tidak jauh dari bahan baku kaca. Pulau Dabo dan Singkep adalah penghasil pasir kuarsa yang besar. Sampai 30 tahun pun belum akan habis. Apalagi kalau kuarsa dari Kaltim dan Kalteng juga dikirim ke Rempang. 

Di Kaltim lahan kuarsa itu sudah dikuasai PT Hanasta Karya Silika. Lokasinya di Anggana, Kutai Kartanegara. Itu hanya sepelemparan batu dari kampung istri saya. Atau hanya 40 km dari IKN, kalau ditarik garis lurus.

Saya pun menelusuri siapa pemilik Hanasta Karya. Ternyata pengusaha Samarinda. Tapi aneh, saya tidak kenal mereka: Ary Setyobudi, Yudhi Arief Halim, dan enam orang kongsinya. Mungkin mereka generasi baru pengusaha Samarinda.

"Di bawah lapisan pasir kuarsa itu ada batu baranya," ujar sahabat Disway di sana. Nikmat apa lagi yang masih akan mereka dustakan.

Pulau Dabo, Singkepm dan sekitarnya tentu akan mendadak penting. Dari pulau-pulau nelayan ke penghasil bahan baku kaca.

Dari kawasan Dabo-Singkep hanya perlu waktu satu malam untuk ke Rempang. Pakai tongkang. Saya pernah ke Dabo hanya 4 jam dari Batam. Pakai speed boat.

Pertimbangan lain untuk memilih Rempang mungkin juga ini: pulau itu dikuasai satu grup perusahaan. Tidak ruwet pengadaan tanahnya. Milik Tomy Winata. 

Maka Tomy-lah yang kemungkinan besar tokoh yang di balik keberhasilan meyakinkan investor besar untuk investasi di Rempang.

Untung sekali pulau itu belum dikapling kapling untuk banyak pabrik seperti di Batamindo. Dengan demikian ketika ada investor raksasa yang memerlukan tanah 100.000 hektare pun masih bisa didapat.

Menteri Investasi/Kepal BKPM Bahlil Lahadalia bangga sekali ketika mengumumkan rencana investasi gajah dari Chengdu ini. Itulah investasi yang diperoleh dari kunjungan Presiden Jokowi ke Chengdu.

Di kota terbesar di provinsi Sichuan itu Jokowi bertemu akrab dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Bahkan sempat bicara soal kesukaan mereka pada durian. Jokowi dikutip sempat mengatakan ''mengapa tidak sekalian saja menanam durian besar-besaran di Indonesia''.

Tentu Jokowi juga menawarkan proyek IKN. Setahun lagi IKN harus diresmikan. Harus jadi. Investor terus dicari.

Yang didapat proyek kaca. Untuk satu proyek kaca ini saja investasinya sampai hampir Rp 380 triliun. Yang akan menyerap tenaga kerja sampai 20.000 orang. Dan yang penting Indonesia kembali berhasil mengolah hasil bumi tambangnya di dalam negeri. 

Era ekspor serba bahan mentah akan berakhir. Sebelum masa jabatan Jokowi berakhir.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 1 Agustus 2023: Terowongan Kembar

Riyono ,SKP
Kalau Merapi Merbabu adalah gunung kembar berarti Rawapening adalah .....? Telaga.

Lagarenze 1301
Terowongan Kembar. Sepagi ini pikiran adventure ke Gunung Kembar. Duo Mer, Merapi dan Merbabu. Ada juga Bawakaraeng dan Lompobattang di Sulawesi Selatan. Marapi dan Singgalang di Sumatra Barat. Sibayak dan Sinabung di Sumatra Utara. Dan beberapa lagi di Jawa. Arjuno-Welirang, Sumbing-Sindoro, Gede-Pangrango. Dan masih sangat banyak lagi sesuai data BPS.

Agus Suryono
TOL CISUMDAWU DAN NASIB TAHU SUMEDANG.. Sebelum ada tol Cisumdawu, dari Cirebon kalau mau ke Bandung naik bis, akan ditempuh dalam 3,5 jam. Saya punya kenangam indah. Saat lewat Sumedang, jalan berkelok seakan tidak ada habisnya. Kanan, tebing batu. Kiri, jurang dalam. Pemandangan sangat bagus. Dan jalannya sempit. Tetapu bis, tetap ngebut. Sopir bis, mengandalkan apa kata kenek. Kalau kenek bilang "terus", meski di belokan, gas tetap ditancap. Kalau kenek bilang "kres", barulah sopir kurangi kecepatan. "Kalau tidak begitu, susah bisa sampai dakam 3,5 jam".. Sedangkan kalau dari Bandung ke arah Cirebon, kenangan indah saya adalah rumah makan, yang juga jualan "tahu Sumedang". Naik bis Bandung Expreds/Bandung Cepat. Sesampai Sumedang, puluhan bis Bamdung Ceoat, swmua berhenti di Sumedang untuk "service makan". Saat turun bis, tidak peehatikan nomor bis. Bwgitu selesai makan, bingung, bis nya yang mana. Di rumah makan yang jadi restvarea ini juga ada counter "tahu Sumedang" yang terkenal itu. Larisnya bukan main. ###Sskarang, setelah ada Cisumdawu, saya kepikiran nasub 'Tahu Sumedang".. Kurban jalan tol.. Semoga bisa seperti warung Ciganea. Yang dulu mati karena tol Jakaeta Bandung. Tapi sekarang sukses kembali setelah dapat kesempatan, membuat ciunter di rest area tol Jakarta Bandung..

ahmad faqih
Ngapunten saestu abah DIS Nyuwun duko. Saya kok merasa. CHD hari ini terinfeksi virus ke-1 dan ke-2 sebagaimana yg panjenengan tulis di edisi CHD tentara menulis dg istilah "musuh utama menulis". CHD hr ini, terlihat kurang fokus karena "terlalu banyak yg ingin ditulis". Juga terasa ruwet karena terkesan "ingin menulis selengkap-lengkapnya". Tentang data terowongan, orang yg di mobil, mini sound system, kisah hidup wartawan, hingga legenda sumedang plus kondisi ekonomi nya. Jenengan berasa hal yg sama mboten Pak Mirza? Nyuwun ngapunten saestu, menawi kirang prayugi.

ACEP YULIUS HAMDANI
Sesuatu yang kembar itu selalu ngangenin, baik anak kembar, menara kembar, terowongan kembar, sungai kembar kalau ada, bahkan bukit kembar yang sejatinya tidak sama persis, menurut abah terowongan kembar diCisumdawu, tidak suprise karena bukan dibawah gunung yang tinggi, tapi hanya bukit saja, nah itu membuktikan bahwa terowongan kembar berada di bawah ABG, belum dewasa, tidak terlalu tinggi dan besar, tapi masih sangat ngangenin.....

adli dwi samrah
Gara2 gadis madura, arisbaya, Raja cirebon Dan Raja sumedang berperang,sehingga permusuhan mereka mendarah mendaging sampai Sekarang. Dan mungkin nama gadis itu diabadikan jadi nama sebuah kecamatan dimadura, AROSBAYA, kabupaten bangkalan.

Komentator Spesialis
Mungkin keindahan tol Cisumdawu berkurang karena tidak lewat cadas pangeran. Salah satu daya tarik jalab Bandung Sumedang terbesar adalah pandangan cadas pangeran. Tidak semudah itu tergantikan oleh tol yang hanya dipakai untuk mengejar waktu, bukan menikmati setiap putaran waktu.

Riyono ,SKP
Sejatinya tidak ada yang benar-benar serupa.Kembar identik sekalipun. Bahkan itu.Tidak benar-benar kembar.Karena ada yang kanan dan ada yang kiri. Jangan ngeres.Lagi mbahas yang depannya S belakangnya U. Yaitu : SepatU. 

rid kc
Kalau bicara Sumedang teringat teman saya yang berasal dari Sumedang. Betul Sumedang itu kabupaten terbelakang dan miskin tapi ada satu hal yang tersimpan dari Sumedang gadisnya cantik-cantik. Entah benar atau tidak itu kata temenku. Sumedang kini bisa berubah total menuju kabupaten yang maju dengan adanya tol dan dekat dengan bandara internasional Kertajati. Siapa tahu dari Sumedang akan muncul ratu kecantikan Indonesia atau bahkan dunia.  

Mukidi Teguh
Jadi bertanya-tanya, apakah i nya Putri Arisbaya mengalahkan i nya Ken Dedes. Sehingga mampu mengobarkan perang besar yang dendamnya awet hingga ratusan tahun setelahnya.

Riyono ,SKP
Jelas sudah asal kata mutiara Abah DI "Anda sudah tahu" "Tahu darimana?" "Dari Sumedang"

yea aina
Jumlah 19 terowongan kereta api, sudah saatnya di ralat penulisannya Bah. Memang belum digunakan komersial, tetapi infrastruktur terowongannya sudah ada. Tambahan 13 terowongan baru KA Yawan, membentang sepanjang Halim-Padalarang. Ups, jangan-jangan tidak dihitung sebagai terowongan KA di sini, sebab terjadi "pembengkakan" biaya dan rente utang pembangunannya. Belum lagi permintaan sepihak dari negara asal teknologinya: dijamin pelunasan dengan APBN. Bukan hanya jalan tol yang butuh terowongan untuk menembus bukit. Pun KA Yawan butuh terowongan ke 14, untuk menembus jaminan APBN atas utang total dan pembengkakannya sekaligus.

agus rudi Purnomo
Mumpung ada kesempatan jadi perusuh. Nama ratu penjajah belanda dihilangkan saja, jangan malah di abadikan. Terowongan Wilhelmina Ratu penjajah belanda, cukup terowongan sumber pribumi saja atau terowongan bumi putera, karena yang membangun adalah rakyat jelata asli orang pribumi/jawa. Penjajah jadi tukang perintah alias Mandor Pak Perintah. Jalan Deandles, tidak usah disebutkan di media, ganti saja jalan pribumi atau bumi putera, karena jika jalan pantura dari Anyer ke Panarukan Situbondo itu sepanjang 1000km ada pekerja pribumi/rakyat jelata yang meninggal saat kerja paksa jalan itu misal tiap 1 km ada yang 1-3 korban meninggal, makan ada 1000-3000 korban tumbal jalan itu. Penyebutan nama penjajah sangat menyakitkan hari rakyat pribumi/bumi putera. Penjajah bukan pahlawan, penjajah adalah penjahat perang. Seperti Halnya penjahat perang Raymond Westerling. dan Westerling tersenyum seperti lagunya Iwan Fals meskipun membantai 4000 masyarakat sulawesi selatan.

Xiaomi A1
Setelah saya baca2, ternyata Raja Cirebon dan Raja Sumedang, keduanya waktu muda belajar ketatanegaraan pada Joko Tingkir-Raja Pajang, disitulah mereka awalnya bertemu dgn Arisbaya. Agak rasanya janggal seorang laki2 menangis mendengar lagu di yutub, sangat mungkin ada kisah mendalam dibalik itu. Klo menangis, berarti sedih, klo sedih mungkin merasa kalah. Entah benar berhubungan atau tidak, ada kode bahwa Pak Bos tidak mau Mas Yanto dan Kang Dadan bertengkar, pasti klo ditulis di CHD bisa jadi beberapa episode. Yg jelas dalam kisah mereka berdua Pak Bos jadi Joko Tingkir nya. Salam :)

Liam Then
Taku kupat rica-rica/ 
Paling ku demen tahu Sumedang/ 
Jangan tunggu lekas kinca/ 
Jadi crazy rich lewat berdagang/ 
Raja Cirebon Raja Sumedang/ 
Dulu perang babak belur/ 
Rebutan perempuan tersayang/ 
Efek klasik dua telur/ 
Jantan bandot bertelur dua/ 
Bikin saya bertanya-tanya/ 
Kenapa banyak yang bertelur dua/ 
Demen rebutan daun muda/ 
Hari Selasa setelah Kamis/ 
Hari Kamis sebelum Jum'at/ 
Saya pantun berbaris-baris/ 
Mohon maap sedang kumat/

Liam Then
"In October, Washington announced that it would require licences for companies exporting chips to China using US tools or software, no matter where they are made in the world". - Pada bulan Oktober, Washington (pemerintahan AS) mengumumkan bahwa perusahaan - perusahaan yang mengekspor chip dengan teknologi atau software milik AS membutuhkan ijin/lisensi dari pemerintahan AS untuk mengekspor ke Tiongkok,tak terkecuali dimanapun tempat produksinya. Penggalan dari satu artikel BBC, terkait embargo AS ke Tiongkok dalam hal teknologi chip komputer. Info diatas menunjukan sisi jelek AS, yang mulai main kayu, jika merasa tersaingi. Pembuat kebijakan di RI, harus juga siap-siap, RI belum "di-kayuin" karena masih dianggap belum merupakan ancaman. Jika sudah dianggap ancaman dan mulai "di-kayuin" seperti Tiongkok diatas, saya jadi khawatir tingkat resistensi, daya tahan RI. Mengingat perkembangan berita akhir-akhir ini, tanda-tanda kerusakan dan ketidakpedulian atas penyelenggaraan negara yang baik, sudah sampai pada tingkat sekjen Partai dan Menteri yang merupakan bawahan langsung presiden. Pertumbuhan dan kemajuan RI memang ada, tapi jika dibangun diatas fondasi kopong tak kokoh, saya takut dimasa depan, "digoyang" dikit saja bisa rontok bak efek domino. Saya mohon kepada pemegang kebijakan, para petinggi partai, anda-anda ini pegang nasib negara. Anda-anda orang terpilih takdir. Jangan anda sia-sia kan dan salah gunakan kesempatan istimewa ini, tuk pimpin dan bangun RI.

Liam Then
Bahterah mengarung samudra biru/ Melaju kencang terkembang layar/ Apakah itu tanda negara maju/ Jika banyak terbangun jalan berbayar/ 

Agus Suryono
KERAJAAN "SUMEDANG LARANG".. Ternyata kerajaan Sumedang Larang sudah berdiri sejak tahun 721 M, atau di abad 8. Pendirinya adalah Tajimalela, yang masih keturunan dari kerajaan Galuh, yang masih menganut Hindu. Karena itu, dari abad 8 sampai awal abad 16, Sumedang menjadi bagian dari kerajaan Galuh. Baru pada tahun 1530, Sumedang menjadi bagian dari kerajaan Cirebon, dan mulai menganut agama Islam. Pada saat itu Sumedang di bawah Pangeran Santri. Pada tahun 1578, anak Pangeran Santri, yang bernama Angkawijaya, dinobatkan sebagai raja, dan dianggap sebagai penerus resmi dan sah kerajaan Sunda yang ditandai dengan penerimaan pusaka resmi kerajaan Sunda, bergelar Prabu Geusan Ulun. Tidak jelas siapa yang mengangkatnya. Tetapi pada 1579, kerajaan Sunda ini dikalahkan oleh Maulana Yusuf, dari Banten. Sehingga kerajaan Sunda hanya tersisa wilayah Sumedang dan Cirebon, dan statusnya Sumedang berada di bawah kendali Cirebon. Selanjutnya karena peristiwa Neng Harisbaya, pada tahun 1585, kerajaan Sumedang melepaskan diri dari Cirebon. Dan pada tahun 1620, kerajaan Sumedang Larang menyatakan tunduk di bawah Mataram. ###Riwayatmu dulu..

Johannes Kitono
Terowongan sepanjang apapun tidak ada yang mengalahkan yang satu ini. Terowongan waktu. Manusia bisa kembali ke masa lalu via Terowongan itu. Juragan disway bisa kembali ke masa di Kalimantan. Naik motor Suzuki butut goncengan pacar sambil mencari berita. Beli bbm juga ketengan. Bro Liam Then berenang di Kapuas saat Peh Cun. Bung Karno indekos di rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya sambil pidato di Kaca. Om Des Alwi di Maulana In Banda sambil minum kopi dan bercanda. Tiba-tiba bruder Robertus asal Holland yang mukanya bercodet. Ambil rotan dan sabet anak asrama yang nakal. Ketahuan tahu kepinding dibawa bantalnya. Nah, Azen Salim yang jaga para penjual di belakang sekolah. Tertangkap dan harus exit dari asrama. Sambil tertawa bruder Alex izinkan main basket, yang ternyata Jelangkung. Pemilik pohon duku dan jeruk kesal dan marah. Tempelkan kertas jimat dipohon yang sedang berbuah. Kertas jimat di sobek kecil-kecil, dikencingi ramai ramai. Hilang saktinya kena bau amoniak. Terowongan berputar dan ke hotel Mandarin Jakarta. Bang Ali naik Honda Accord B 37 NA. Mau control gigi harus ke Singapore. Kalau buka mulut pasti di tegur. Apabila Tempo terlalu lembek.Widarti isteri GM pasti di tegur. Mesem mesem Widarti yang hobby squash menjawab, beres pak nanti disampaikan. Dan ex Gubernur DKI asal Sumedang happy. Beliau ketika di kasih buku Samkok, tentang strategi perang di China.Bingung baca karena terlalu banyak nama.Petisi 50 isinya biasa saja. Itulah Terowongan waktu bukan cinta.

imau compo
Sumedang ini icon kebaikan. Waduk Jatigede yg besar itu manfaatnya dinikmati Indramayu. Tempat pembuangan Cut Nyak Dhien. Punya tokoh hebat, Ali Sadikin, malah direlakan untuk bangun Jakarta. Punya mojang cantik, Paramitha Rosady, dipepetik Kroasia, ikhlas! Punya penyanyi berbakat luar biasa, Rossa, semua lagunya berbahasa Indonesia agar seluruh rakyat Indonesia bisa menikmatinya. Sekarang jadi tempat universitas-universitas top tanah air, ITB, UNPAD, STPDN, Universitas Koperasi Indonesia....., masih juga jadi daerah miskin? Terlalu!

Agus Suryono
CADAS PANGERAN: PANGERAN KORNEL.. Jalan Cadas Pangeran sepanjang 3 kilometer merupakan jalan di Sumedang, yang kalau dari Bandung, di sebelah kiri merupakan batu cadas. Di sebelah kanan merupakan jurang dalam. Kata cadas tidak hanya menggambarkan batu cadas yang ada, tetapi juga menggambarkan sikap Pangeran Kornel yang keras saat menghadapi gubernur Daendels. Menjelang pembangunan jalan Daendels, saat sang Gubernur Jendral ke Sumedang, pangeran Kornel menysmbutnya dengan garang. Saat bersalaman, Pangeran Kornel menyalami Gubernur dengan tangan kiri. Sementara tangan kanannya memegang senjata Kujang. Tentu saja Gubernur kaget, dan takut. Sehingga kemudian Gubernur menyatakan, pembangunan jalan, khususnya saat menggempur batu cadas yang keras, akan dilakukan oleh Tentara Zeni kerajaan. Tetapi beberapa hari kemudian, Sumedang diserang dengan kekuatan senjata. Pangeran Kornel dan pengawal terbunuh. Pada akhurnya, pekerjaan pembangunan jalan, termasuk pengeprasan batu cadas tetap menggunakan tenaga rakyat Sumedang. ###Peristiwa salaman Pangeran Kornel diabadikan dengan patung "salaman". Pangeran Kornel dengan tangan kiri, dan memegang senjata Kujang di tangan kanan. Pangeran Kornel adalah Pangeran Kusumadinata XI. Bupati Sumedang tahun 1791-1828. Yang mendapat pangkat tituler Kolonel, dari Raja Belanda. Patung itu ada di jalur jalan utama Bandung ke Cirebon, jalur lama, sebelum ada Cisumdawu..

Liáng - βιολί ζήτα
CHDI : "Sumedang sudah punya jalan tol. Akan membawa kemakmuran atau menambah perantauan." Banyak orang Sumedang yang merantau tentu saja dengan berbagai alasan, salah satunya adalah lapangan kerja yang tersedia di Sumedang tidak sebanding dengan angkatan kerja produktif-nya. Tetapi itu bukan berarti Sumedang menjadi daerah tingkat II yang termiskin di Jawa Barat. Mengacu pada data tahun 2022, Persentase Penduduk Miskin (Persen) Provinsi Jawa Barat : 1. Indramayu 12,77 2. Kuningan 12,76 3. Kota Tasikmalaya 12,72 4. Cirebon 12,01 5. Majalengka 11,94 6. Bandung Barat 10,82 7. Tasikmalaya 10,73 8. Cianjur 10,55 9. Garut 10,42 10. Sumedang 10,14

mzarifin umarzain
Terowongan masa lalu ada di sejarah. Terowongan masa depan sedang kita buat. Terowongan setelah mati, lewat kuburan: ada sorga, ada neraka. Harus milih: kini. Setelah mati: ada yg milihkan.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 169

  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Liam Then
    Liam Then
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Liam Then
      Liam Then
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Alon Masz Eh
    Alon Masz Eh
    • Liam Then
      Liam Then
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • yea aina
      yea aina
    • Liam Then
      Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • yea aina
    yea aina
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Liam Then
      Liam Then
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Mukidi Teguh
      Mukidi Teguh
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • doni wj
    doni wj
  • Liam Then
    Liam Then
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Liam Then
      Liam Then
  • Mukidi Teguh
    Mukidi Teguh
    • yea aina
      yea aina
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Mukidi Teguh
    Mukidi Teguh
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Fenny Wiyono
    Fenny Wiyono
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Liam Then
      Liam Then
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Liam Then
      Liam Then
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • yea aina
      yea aina
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • yohanes hansi
    yohanes hansi
    • Liam Then
      Liam Then
    • yea aina
      yea aina
    • Liam Then
      Liam Then
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Liam Then
      Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • imau compo
    imau compo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • imau compo
      imau compo
    • yea aina
      yea aina
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • iwan
    iwan
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Mulia Rezq
    Mulia Rezq
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Suhari Ete
    Suhari Ete
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • imau compo
      imau compo
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • anak rantau
    anak rantau
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • imau compo
      imau compo
  • Re Hanno
    Re Hanno
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • ahmad faqih
      ahmad faqih
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Liam Then
      Liam Then
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • ahmad faqih
      ahmad faqih
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • ahmad faqih
      ahmad faqih
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
    • Liam Then
      Liam Then
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
  • alasroban
    alasroban
  • Fantra Salahuddin
    Fantra Salahuddin
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • hikends
    hikends
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • adi Nugraha
    adi Nugraha
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • hikends
    hikends
  • rid kc
    rid kc
  • Jo Neka
    Jo Neka
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • KawaiChoco _003
    KawaiChoco _003
  • Amat K.
    Amat K.
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Maman Lagi
      Maman Lagi
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP

Berita Terkait