4. Penghambatan Pekerjaan:
Kabel-kabel yang menjuntai di jalan-jalan dapat menghambat pekerjaan konstruksi, perbaikan, dan pemeliharaan. Ini dapat memperlambat aktivitas kota dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga.
Solusi yang Diperlukan
Untuk mengatasi polemik semrawutnya kabel listrik di DKI Jakarta, diperlukan pendekatan komprehensif dan kolaboratif.
Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan diantaranya:
1. Pemetaan dan Pemeliharaan Reguler:
Pemerintah daerah dan penyedia layanan listrik harus bekerja sama untuk melakukan pemetaan dan pemeliharaan rutin terhadap kabel-kabel listrik. Ini akan membantu mengidentifikasi kabel yang rusak atau tidak diperlukan lagi.
2. Pemasangan Bawah Tanah:
Seperti kabel optik, pemasangan kabel listrik di bawah tanah dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah semrawutnya kabel. Meskipun memerlukan biaya tinggi, ini dapat mengurangi risiko dan meningkatkan estetika.
3. Penegakan Regulasi:
Pemerintah daerah harus memperketat regulasi terkait pemasangan dan pemeliharaan kabel listrik. Sanksi yang tegas perlu diterapkan untuk pelanggaran yang terdeteksi.
4. Kampanye Kesadaran Masyarakat:
Kampanye publik perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga tata kabel listrik dan melaporkan kabel yang rusak atau berbahaya.
BACA JUGA:Bali Tower Klaim Sudah Lakukan Investigasi di TKP Sultan Terjerat Kabel Menjuntai: Tiang Melengkung!
Lantas begaimana sikap Pemprov DKI Jakarta?
Pemprov DKI Jakarta mengklaim, bahwa sebenarnya sudah mengeluarkan aturan yang mengimbau para operator pemilik kabel fiber optik untuk memindahkan kabel-kabel tersebut ke bawah tanah.