Sally mengungkap, ada kabar yang menyebutkan bahwa para finalis MUID 2023 diminta untuk telanjang di hadapan para penilainya.
Tak hanya itu, mereka juga difoto yang dikhawatirkan akan disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab.
BACA JUGA:Kontestan Miss Universe Jelaskan Dugaan Pelecehan Seksual Alasan Body Checking
"Selamat sore saya dapat kabar anak2 body check disuruh telanjang tapi difoto. Apa diperbolehkan? Ini melanggar aturan loh, kalau ternyata disebarluaskan gimana?" bunyi pesan yang dibagikan Sally Giovanny di Instagram, Jumat 4 Agustus 2023.
Sally Giovanny pun geram mengetahui ada oknum yang melakukan itu kepada para peserta MUID 2023.
Ia mengaku sejauh ini tetap mengikuti peraturan yang telah dibuat scara resmi.
"Teh @rizkyanandamusa pak @michael.simon Kita semua mengikuti peraturan dan kriteria yang sesuai tapi ternyata ada udang dibalik bangku," tulis Sally Giovanny.
Sally Giovanny juga menunjukkan cara body checking yang benar, yakni dengan menggambar sketsa tubuh dan menuliskan detail yang didapatkan dari hasil pemeriksaan.
Unggahan tersebut juga langsung direspons oleh Province Director Jawa Barat, Rizky Ananda Musa, yang ikut kesal karena ada oknum yang memanfaatkan momentum ajang kecantikan ini.
"Ini body check JABAR menggunakan gambar tidak difoto telanjang di depan laki-laki juga, gimana anak2 ga pada nangis," kata Rizky Ananda Musa.
BACA JUGA:Gaji PNS Bakal Naik 10 Kali Lipat di 2024, Cek Besaran dan Kebenarannya!
Setelah berani bersuara, Rizky memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai National Director Miss Universe Indonesia Jawa Barat.
Begitu juga dengan Sally yang mundur dari National Director Miss Universe Indonesia Bali.
Tak cuma mereka, CEO Miss Universe Indonesia Eldwen Wang dan Direktur Visual Rio Motret juga ikut mundur.
Seorang korban dugaan pelecehan yang merupakan kontestan Miss Universe Indonesia 2023, NN yang hadir langsung ke Polda Metro Jaya telah menjelaskan kejadian yang dialaminya.
"Jadi hari ini saya hadir untuk mengklarifikasikan apa yang dikatakan oleh Ibu Mellisa (Kuasa hukum korban) itu benar ya," katanya kepada awak media di Polda Metro Jaya.