PSI Ingatkan DPR RI Soal Urgensi Pengesahan RUU Perampasan Aset

Jumat 18-08-2023,17:11 WIB
Reporter : Intan Afrida Rafni
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, DISWAY.ID - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali mengingatkan DPR RI tentang urgensi pengesahan RUU Perampasan Aset. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara DPP PDI, Ariyo Bimmo melalui keterangan resminya. Bahkan, dia menyikapi dugaan korupsi terhada anggota Komisi 1 DPR RI Ismail Thomas.

"Kejadiannya tahun 2021 pada saat tersangka sudah menjadi dewan, pada suatu kasus perdata yang ada kaitannya dengan mega korupsi Jiwasraya. Ini seperti cerita bersambung," ujar Ariyo Bimmo, Jumat,18 Agustus 2023.

BACA JUGA:Rekening Panji Gumilang dengan Saldo Ratusan Juta Akan Dibekukan, Kasusnya Korupsi Dana BOS dan TPPU

Diketahui, Ismail Thomas diduga memalsukan dokumen yang dijadikan alat bukti dalam persidangan sengketa lahan antara PT Sendawar Jaya dan sejumlah pihak, termasuk Kejaksaan Agung.

"Patut diduga bahwa pemalsuan terkait kedudukan Tersangka sebagai Bupati Kutai Barat tahun 2006-2016," kata Ariyo Bimmo. 

BACA JUGA:Anggota Komisi I DPR RI Ismail Thomas Tersangka Korupsi Tambang

"Apabila terbukti bahwa pemalsuan dilakukan ketika Ismail Thomas menjabat, maka sangat mungkin uang hasil kejahatan tersebut digunakan yang bersangkutan untuk mengikuti Pemilihan Anggota Legislatif 2019," lanjutnya. 

Lebih lanjut, menurut PSI, kasus ini akan membuka mata publik bahwa uang haram yang masih beredar akan dapat mengantarkan seseorang pada kekuasaan dan berpotensi untuk berbuat jahat kembali (misalnya, korupsi).

"Terlihat jelas sebab-sebab DPR enggan mengesahkan RUU Perampasan Aset. Bisa-bisa banyak anggota yang tidak bisa mencalonkan kembali," imbuhnya. 

BACA JUGA:Draf RUU Perampasan Aset Akan Diserahkan ke DPR pada 16 Mei 2023

Menurutnya, kasus ini dapat menjadi momentum untuk kembali mendesak DPR mengesahkan RUU Perampasan Aset sebelum Pemilu 2024. 

Partai politik juga sebaiknya bertindak keras terhadap siapapun anggotanya yang korupsi untuk kepentingan apapun.

"Supaya Pemilu lebih fair. Sangat tidak lucu bila 2024 masih marak politik uang, apalagi menggunakan uang haram," tandasnya. 

Kategori :