Alhasil, kata Om Jarwis, ketika bus bermanuver ke kanan, bodi limbung ke kiri dan menyebabkan footstep gasruk dengan aspal.
"Bunyi gesekan footstep (pjakan kaki) dengan aspal.
"Serem juga nih suaranya. Jadi (ketika) posisi bus manuver ke kanan, berarti kan melimbung ke kiri ya badan bus ini, jadi akhirnya posisi footstep nyentuh ke aspal, karena ban depannya, kondisinya saat ini kempis.
"Tadi pas di garasi Cawang saya sudah bilang, bannya kempis banget itu," katanya.
Akhirnya bus masuk rest area di KM19 untuk pengisian angin pada roda depan. Masalah pun hilang.
"Mampir di rest area KM19 untuk tambah angin ban depan. Parkir untuk isi angin bus juga ribet ini, karena parkiran diisi oleh truk-truk yang sedang istirahat," terangnya lagi.
Perjalanan Molor
Dengan kendala-kendala yang dialami armada baru PO MTI dengan kode lambung RMH 005, berdampak pada perjalanan akhir para penumpang.
Penumpang sedikit mengeluhkan waktu tempuh yang terlambat, di mana tiba di daerah Pekalongan bus baru sampai sekitar pukul 06.30 WIB.
Menurut Om Jarwis, jika tidak ada kendala teknis biasanya untuk sampai di Pekalongan bus akan tiba sebelum adzan subuh.
"Ini diluar ekspektasi saya ya, untuk Jakarta-Pekalongan saya pikir kalau tadi berangkat dari Mangga Dua jam setengah 7 (malam), paling lambat setengah 8, itu bisa tiba di Pekalongan masih gelap banget atau sebelum subuh, lah, minimal.
"Tapi karena mendapat kejadian tak terduga, mungkin ini, ya, persiapannya belum matang banget, matangnya udah tapi belum banget. Jadi ada kendala-kendala teknis di lapangan," ujarnya.
Om Jarwis mengaku sempat mendapat keluhan dari penumpang lain.