Menurut informasi dari berbagai sumber bahwa populasi masyarakat Suku Polahi kurang lebih 500 orang.
Dari jumlah tersebut diperkirakan sebanyak 200 orang menetap di Pagu Yaman, sedangkan 300 orang menetap di Suawa.
Tingkat Pendidikan Suku Polahi
Karena tempat tinggalnya berada di pedalaman hutan yang terpencil, tingkat pendidikan masyarakat masih rendah.
Tempat tinggal suku polahi yang terpencil tersebut, membuat warganya mengalami keterbelakangan karena tidak mendapatkan pendidikan formal yang layak.
Perkawinan Sedarah
Menurut Ensiklopedia P2k Stekom, Suku Polahi sering berpindah-pindah tempat, lalu membangun gubuk-gubuk baru.
Dengan pola hidup demikian, masyarakat Polahi hanya saling berkomunikasi dengan kelompoknya.
Hal tersebut kemudian yang melahirkan tradisi pernikahan sedarah atau antar saudara.
Kawin dengan saudara kandung sudah menjadi hal yang biasa dalam suku Polahi.
Sebagai contoh, sesepuh pada salah satu kelompok Polahi yaitu "Kelompok 9" merupakan seorang kakek dengan tiga bersaudara, dua saudara lain adalah perempuan. Kakek itu mengawini kedua saudara kandungnya ini sekaligus.
Istri yang satu tak mempunyai anak, sedangkan satu lagi mempunyai enam anak, dua laki-laki dan empat perempuan.
Kemudian anaknya mengawini anaknya lagi, sehingga anaknya juga menjadi menantunya.
Meski hidup mengasingkan diri dan memiliki tradisi berbeda dengan masyarakat pada umumnya, masyarakat Polahi terbilang terbuka dengan masyarakat di luar lingkupnya.
Incest atau perkawidan sedara sebenarnya dilarang baik dari sudut pandang agama, maupun karena alasan medis.