Ini Alasan Disfungsi Ereksi Pada Pria saat Berhubungan Intim Harus Ditanggapi dengan Serius!

Kamis 31-08-2023,21:54 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Dimas

JAKARTA, DISWAY.ID -- Disfungsi ereksi (DE) diperkirakan akan menyerang 8 dari 10 pria di Asia selama hidup mereka.

DE adalah kesulitan dalam mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan intim atau seksual. 

Dapat disebabkan oleh berbagai penyebab fisik maupun psikologis seperti obesitas, merokok, penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, stres, kecemasan dan depresi serta sedang menjalani pengobatan tertentu. 

BACA JUGA:Berikut Ini 6 Makanan dan Minuman yang Bisa Merusak Cairan Pria

“Saya biasanya meminta tes kimia darah untuk menyingkirkan masalah seperti diabetes dan hiperkolesterolemia (kadar kolesterol darah tinggi). Penting juga untuk menyingkirkan penyakit jantung karena DE mungkin merupakan prediktor awal kejadian penyakit jantung di masa depan, terutama pada individu muda yang tidak diperkirakan mengalami DE,” kata Dr Jose Vicente T Prodigalidad, ahli urologi di Makati Medical Centre, Filipina.

BACA JUGA:Keajaiban AI Bantu Pria New York Ini Sembuh dari Kelumpuhan, Simak Kisahnya!

Memahami Faktor Risiko

Meningkatnya kejadian diabetes, kolesterol tinggi dan obesitas di Asia dapat menyebabkan peningkatan prevalensi DE, kata Dr Prodigalidad. 

“Perkembangan penyakit penyerta seiring bertambahnya usia dapat berkontribusi pada peningkatan risiko DE seiring bertambahnya usia,” jelasnya.

Selain itu, kadar hormonal seseorang mungkin menurun seiring bertambahnya usia, sehingga menyebabkan berkurangnya libido dan DE.

BACA JUGA:Sulit Berhenti Merokok? Coba Trik Ini

Namun bukan berarti pria muda akan kebal terhadap DE. Kondisi ini sebagian besar terjadi karena pilihan gaya hidup yang salah. 

Merokok dan konsumsi alkohol telah dapat beresiko menyebabkan DE.

Menurut Dr Prodigalidad, merokok berdampak negatif pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan penurunan perfusi – aliran darah melalui pembuluh. 

“Konsumsi alkohol dalam jumlah besar secara kronis juga dapat merusak saraf dan pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan DE,” katanya.

Kategori :