Pak Wildan absen terlebih dahulu, lalu baru siap menghmapiri para penumpang setelah ibadah Sholat Subuh, tak lupa ibadah nomor satu.
Ia mengatakan baru bisa pulang bekerja sebagai driver Blue Bird selepas pukul 19.00 WIB.
BACA JUGA:Setelah 20 Tahun, Salah Satu Pemegang Saham Kembali Perkarakan Blue Bird
Filosiofi ANDAL ini juga diakui Pak Wildan sangat mempermudah pekerjaannya karena ada banyak elemen pendukung di dalamnya.
Contohnya seperti Mudah, dalam hal ini penumpang bisa dengan mudah mengorder taksi Blue Bird di mana pun dan juga opsi pembayaran juga bervariasi tak hanya dengan cash saja.
Tak lupa Pak Wildah memeberikan keamanan dan kenyamanan ekstra selama perjalanan bagi para penumpang yang naik ke dalam taksinya.
Satu lagi yang tak kalah penting dari semuanya yakni tentang personalisasi yang kuat terhadap penumpang, seperti layaknya kalimat 'jangan ada jarak di antara kita'.
BACA JUGA:Mengenal Sosok Sigit Djokosoetono, Bos Blue Bird yang Viral Nyamar Jadi Sopir di Jalan
Selama bekerja sebagai driver Blue Bird, Pak Wildan punya suka dan duka yang berbeda-beda.
Tak dipungkiri lagi bahwa Pak Wildan sangat suka memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang, rasa puas akan hadir.
Tapi, di sisi lain, ada duka tersendiri yang pernah dirasakan Pak Wildan saat sedang bekerja. Seperti salah satunya sepi penumpang.
"Pernah saya seharian tidak dapat penumpang, pas-pasan saja buat makan. Meski begitu saya tetap menjalani pekerjaan ini dengan penuh rasa syukur," ucap Wildan.
BACA JUGA:Blue Bird Pakai Tesla Buat Armadanya, Dukung Layanan Silver Bird di Bandara Soetta
Terakhir, Pak Wildan punya harapan tersendiri untuk ulang tahun Blue Bird Group yang ke-51 tahun.
"Terus bergerak maju, bersama-sama mewujudkan perusahaan yang bergerak di moda transportasi ini sebagai yang nomor satu di Indonesia," pungkas Wildan.