JAKARTA, DISWAY.ID - Sebanyak 2.300 orang tewas dan 10.000 orang hilang akibat banjir bandang yang menerjang Libia pada Selasa 12 September 2023.
Berdasarkan catatan, daerah yang paling parah diterjang banjir bandang yakni kota Derna. Di mana, korban tewas mencapai lebih dari 1.500 orang.
"Saya terkejut dengan apa yang saya lihat, ini seperti tsunami," kata Chkiouat, menteri penerbangan dan anggota komite tanggap darurat pemerintah wilayah timur dikutip dari BBC.
BACA JUGA:Terbongkar! Deretan Nama Samaran Bandar Narkoba Jaringan Internasional Fredy Pratama
Kota Derna yang dihuni oleh sekitar 100.000 orang terendam air setelah dua bendungan jebol dan empat jembatan runtuh.
"Runtuhnya salah satu bendungan di selatan Derna telah menyeret sebagian besar isi kota ke laut," kata Chkiouat.
"Lingkungan yang luas telah hancur - ada banyak sekali korban yang terus bertambah setiap jamnya," sambungnya.
BACA JUGA:Alasan Kemenag Ganti Libur Nasional Kenaikan Isa Almasih Jadi Yesus Kristus
Tamer Ramadan, ketua Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) di Libia, mengatakan kepada wartawan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan besar "sangat besar".
"Tim kami di lapangan masih melakukan penilaian kami belum memiliki jumlah pasti saat ini. Jumlah orang hilang mencapai 10.000 orang sejauh ini," ujarnya.
Selain daerah di timur, Kota Misrata di bagian barat juga termasuk di antara wilayah yang dilanda banjir.
Bantuan Internasional
Chkiouat mengatakan bantuan sedang dalam perjalanan dan pemerintah wilayah timur akan menerima bantuan dari pemerintah di Tripoli, yang telah mengirimkan pesawat berisi 14 ton pasokan medis, kantong jenazah, serta lebih dari 80 dokter dan paramedis.
Utusan khusus AS untuk Libia, Richard Norton, mengatakan bahwa Washington akan mengirim bantuan ke Libia timur melalui koordinasi dengan mitra PBB dan pihak berwenang Libia.