“Ya Allah, bintang gemintang telah merebahkan dirinya, kebanyakan mata telah beristirahat. Sedang Engkau Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Engkau tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur.
Wahai Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), istirahatkanlah malamku, dan pejamkan (tidurkan) mataku.”
Dalam riwayat tersebut, sahabat Zaid bin Tsabit RA bertestimoni bahwa setelah mengucapkan doa tersebut, dia merasakan bahwa Allah SWT telah menghilangkan kegelisahannya dan kesulitan tidurnya hingga akhirnya bisa tidur dengan terlelap.