“Adapun beberapa langkah umum dalam membangun budaya digital mulai dari diri sendiri, yang pertama dimulai dari pembiasaan seperti mengubah pola pikir menjadi lebih baik, menjadi reflektif dengan melatih dan membangun kapasitas berpikir, menjadi contoh untuk individu lain, kemudian terapkan pola pikir yang berkembang,“ ujar Widura.
Menurutnya, dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, nakes dan tenaga medis dapat menjalankan perannya sebagai pelaksana kebijakan dan pemersatu bangsa dengan tetap memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat.
“Tidak hanya dari membangun budaya digital, tetapi para nakes dan tenaga medis juga harus dapat menerapkan pilar-pilar literasi digital lainnya di keseharian maupun dalam ruang lingkup kerja. Itu juga agar Bapak Ibu bisa melek dan makin cakap digital,“ ujar Widura.
Sebagai informasi, Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) yang diselenggarakan di Bigland Hotel International and Convention Hall Bogor ini dihadiri oleh sebanyak 50 peserta dari konsil kefarmasian.
Kegiatan ini berjalan hingga tanggal 27 September dengan menyasar total masing-masing 50 peserta dari konsil kefarmasian, konsil keperawatan dan konsil kebidanan.