Pesawat ini diproduksi oleh pemasok mesin pesawat terkemuka Austria, BRP-Rotax. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga keluaran sebesar 85,79kW atau sekitar 115Hp.
BACA JUGA:Blak-blakan! Ariel Ungkap Kronologi Didepaknya Andika dari Peterpan, Beda Visi Misi Atau...
BACA JUGA:Gawat, Israel Ancam Akan Ada Serangan Besar di Gaza
Heron UAV memiliki sensor EO dan IR, peralatan pengawasan termal dan penunjuk laser.
Sensor tersebut dipasok oleh Northrop Grumman dan Divisi Tamam IAI, di mana sensor EO mengubah sinar cahaya menjadi sinyal elektronik untuk menangkap gambar, data real-time dan video.
Penunjuk laser digunakan di UAV Heron untuk menargetkan medan perang musuh.
Peralatan pengawasan termal digunakan untuk mengambil gambar resolusi tinggi pada malam hari dengan menembus awan, hujan, asap, kabut, dan kabut asap.
UAV juga terdiri dari datalink line-of-sight (LoS) langsung, relai data udara UAV untuk misi di luar LOS, dan relai data berbasis darat untuk berkomunikasi dengan stasiun kendali darat (GCS).
BACA JUGA:Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Pembacaan Putusan Batasan Usia Capres-Cawapres
BACA JUGA:Suara Dukungan Projo Terbelah Dua ke Prabowo dan Ganjar, Budi Arie: Tenang Aja!
Drone UAV Heron juga didukung dengan elektronik (ESM) yang membantu Heron dalam mendeteksi ancaman dan memeriksa area untuk menentukan sinyal yang dipancarkan dari radar di sekitarnya.
Ini terutama digunakan untuk memeriksa area medan perang dan memberikan data yang relevan kepada komandan stasiun bumi.
AIS mengumpulkan rincian kapal seperti jenis kapal, nama kapal dan tujuan.
Sistem radar untuk Heron telah diproduksi oleh anak perusahaan IAI, ELTA Systems. ELTA telah memproduksi MPR untuk mengidentifikasi kapal dari jarak yang sangat jauh dan menggunakan akuisisi target siluet.
MPR juga menyediakan gambar SAR dan mendeteksi kendaraan darat menggunakan mode ground moving target indicator (GMTI).