JAKARTA, DISWAY.ID – Pihak Israel telah mendapatkan persetujuan dari Jerman untuk menggunakan drone UAV Heron untuk menyerang Gaza.
Drone UAV Heron merupakan adalah sistem kendaraan udara tak berawak atau unmanned air vehicle (UAV) dengan kemampuan medium-altitude long-endurance (MALE) yang dirancang khusus untuk melakukan operasi pengintaian dan pengawasan strategis.
Pesawat ini diproduksi oleh Israel Aerospace Industries (IAI) di divisi Malatnya, Israel, bekerja sama dengan perusahaan Kanada MacDonald, Dettwiler and Associates (MDA), di mana Departemen Pertahanan Australia (DoD) memberikan kontrak sistem Heron kepada MDA.
BACA JUGA:Cara Mudah Isi Saldo E-Money dari Aplikasi GrabDriver
BACA JUGA:Tilang Uji Emisi di Jakarta Kembali Berlaku Mulai 1 November 2023, Ini Penjelasan Polisi!
Sistem canggih drone UAV Heron mampu lepas landas dan pendaratan yang sepenuhnya otomatis, bahkan dalam kondisi cuaca buruk.
Kemampuan terbang Drone UAV Heron hingga di ketinggian 30.000 kaki, di mana operatornya bisa mendapatkan informasi secara real-time di medan perang musuh dengan melakukan pengawasan dan perolehan target di wilayah yang luas.
Awalnya, UAV Heron dikerahkan oleh Angkatan Udara India dan digunakan untuk misi pengawasan darat dan patroli maritim di ketinggian.
Fitur UAV Heron
Heron UAV dikonfigurasi untuk berbagai operasi, bahkan dalam kondisi cuaca buruk.
Dalam operasionalnya, drone UAV Heron menggunakan banyak sensor dan komunikasi satelit (SATCOM) untuk pengambilan dan transfer data jarak jauh.
BACA JUGA:Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Pembacaan Putusan Batasan Usia Capres-Cawapres
BACA JUGA:Cara Pembelian Tiket Naik Candi Borobudur untuk Kajian Terbuka, Kuota Cuma 1.200 Orang!
Fitur-fiturnya meliputi avionik canggih, roda pendaratan yang dapat ditarik, serta sistem lepas landas dan pendaratan otomatis.
Heron UAV didukung oleh mesin pesawat turbo Rotax 914 tunggal.