“Saat pertama ke UGD saya sempat melihat dan mundur lagi, sakan tidak percaya bahwa itu adalah Mirna, karena badannya biru bengkak,” jelas Sandy saat diwawancara oleh salah satu televisi swasta yang kembali di posting oleh akun X@Buyung__.
Hal ini senada dengan pernyataan Dr Djaja Surya Atmadja yang merupakan ahli forensic Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM.
Dalam podsat yang dilakukan bersama dr Richard Lee, Dr Djaja mengungkapkan bahwa jasad Mirna berwarna biru.
Hal ini sangat berkaitan dengan penyebab kematiannya yang di sebutkan akibat racun sianida yang di berikan oleh Jessica kedalam kopinya.
Denny Sumargo sempat berbincang dengan kembaran Mirna Salihin, Sandy Salihin. -ist -Instagram.com
BACA JUGA:10 Orang Terkaya di ASEAN Per Oktober 2023, Tiga Peringkat Teratas Asal Indonesia
Menurut Dr Djaja, Mirna dibawa ke RS Darmais karena Mirna mau disimpan dulu selama 3 hari.
“Saya sebagai dokter forensic jika ada mayat yang akan di formalin harus diperiksa terlebih dahulu dengan detil dan itu merupakan prosedur wajib,” ungkap Dr Djaja.
Dr Djaja menjelaskan bahwa hal itu untuk memastikan jika mayat tersebut meninggal dengan wajar.
Sedangkan jika tidak wajar, maka tidak dapat dilakukan formalin karena akan menganggu jalannya penyelidikan.
Menurut Dr Djaja bahwa dirinya tidak yakin Mirna meninggal karena sianida, jika Mirna meninggal karena sianida, maka lebam mayatnya berwarna merah terang.
“Saya lihat mukanya orang keracunan sianida salah satu tanda utamanya adalah bikin mukanya merah terang lebam mayatnya merah terang, ini lebam mayatnya biru – biru, mukanya biru, semuanya biru jadi enggak cocok,” ungkap Dr Djaja.
BACA JUGA:10 Orang Terkaya di Indonesia per Oktober 2023 Versi Forbes, Bos Djarum Tergusur
Dr Djaja menjelaskan bahwa jika korban meninggal karena sianisa, maka sianida masuk ke darah dan akan berikatan dengan sitokrom oksidase yang merupakan enzin pernapasan.
Hal tersbeut membuat enzin pernapasan lumpuh sehingga HBO2 tinggi yang membuat seperti orang HB nya tinggi.