“Jaringannya kekurangan oksigen tapi darahnya banyak, itulah yang membuat mayatnya berwarna merah,” jelas Dr Djaja.
Bahkan Dr Djaja mengungkapkan bahwa dirinya tidak mencium aroma sianida saat dirinya mencoba menekan bagian tubuh Mirna.
Dr Djaja menjelaskan bahwa berdasarkan pengalamannya, dirinya bisa mencium aroma sianida yang khas.
Hal tersebut tak lepas dari pengalaman dari Dr Djaja yang telah mendalami pengetahuan tentang sifat dari sianida tersebut.
Pengakuan kembaran Mirna sejalan dengan pernyataan Dr Djaja saat melihat jasad dari Mirna pertama kali yang mengatakan bahwa mukanya membiru tidak merah. -tangkapan layar instagram@sandysalihin-
BACA JUGA:Rencana Spin Off Bandara Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai Bali Terungkap Tujuannya
Menurut Dr Djaja, sianida ada dua patokannya di mana pertama jika terdapat 1 mg per liter maka bisa dicium oleh orang dan 84 persen orang Indonesia bisa menciumnya.
Dr Djaja juga mengakui jika dirinya peneliti sianida dan menyampaikan jika terdapat 10 mg perliter maka semua orang disekitarnya pasti mabuk akibat aromanya.
Menurut Dr Djaja dirinya tidak yakin jika Mirna meninggal karena sianida berdasarkan pengetahuan dan pendidikan yang ditempuhnya.
“Karena itu saya dan semua petugas saat itu di BAP karena melakukan formalin terhadap Mirna dan saya melakukannya karena saya tidak nyium apa-apa” tegasnya.
Dr Djaja sendiri menempuh pendidikan selama 19 tahun dan mengantongi 5 gelar, diantaranya pada 1986 lulus di FK UI mendapatkan gelar Sp.FM Spesialis Forensik dan Medikolegal itu tiga tahun di UI juga S2 itu, kemudian konsultan tiga tahun.
BACA JUGA:Satu Keluarga Gowa Tewas Dibantai Buntut Poliandri, Terungkap Kronologi Hingga 6 Pelaku Ditangkap
"Saya ambil Ph.D di Jepang, saya belajar DNA tahun 1995, saya doktor DNA terus saya sekolah hukum di UI S1 terus ambil ke Belanda DFM Diploma in Forensic Medicine itu forensik orang hidup yag memperlajari DNA hidup,” jelasnya di akun youtube dr Richard Lee .
Selain itu ia juga menjadi anggota Dewan Penasihat Ilmiah Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda.
'Dan kalaupun Jessica dibebaskan dan kalaupun publik lebih membela ke Jessica saya nggak apa-apa. Itu pun tidak akan bisa mengembalikan nyawa Mirna'. Dia bicara seperti itu," sambungnya
Diketahui, Sandy dan keluarga kecilnya saat ini memilih menetap di Jerman.