Satu Keluarga Gowa Tewas Dibantai Buntut Poliandri, Terungkap Kronologi Hingga 6 Pelaku Ditangkap

Satu Keluarga Gowa Tewas Dibantai Buntut Poliandri, Terungkap Kronologi Hingga 6 Pelaku Ditangkap

foto: ilustrasi garis polisi--

GOWA, DISWAY.ID-- Peristiwa berdarah terjadi hingga menggegerkan masyarakat Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Satu keluarga di Gowa tewas dibantai sejumlah orang diduga akibat cemburu buntut poliandri.

Poliandri yaitu pernikahan seorang wanita dalam waktu sama dengan lebih satu pria. 

Terungkapnya pembantaian terhadap satu keluarga yang diduga buntut poliandri tersebut, setelah kepolisian melakukan penyelidikan.

BACA JUGA:Aksi Pencurian Motor Gagal, Pelaku Acungkan Pistol ke Karyawan Toko di Meruya

Penyelidikan dilakukan Satuan Reskrim Polres Gowa dibackup Resmob Polda Sulsel dan menangkap 5 pelaku utama dan 1 orang pelaku lain yang turut membantu para pelaku melarikan diri ke Kota Palu pasca pembantaian.

Mereka adalah HL (60), MH (23) dan HM (28) selaku yang melakukan penyerangan. IR (18) dan SU (19) masuk ke rumah korban sambil menggunakan busur dan menjaga lokasi penyerangan.

Selanjutnya, MT (54) selaku pihak yang merintangi penyelidikan dengan berusaha membawa para pelaku melarikan diri ke kota Palu.

"Para pelaku yang ditangkap dibawa ke Polres Gowa untuk diproses hukum," ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso, didampingi Kombes Jamaluddin Farti, Kabid Humas Kombes Komang Suartana, Kapolres Gowa AKBP Reonald Trauli Simanjuntak, dalam konferensi pers di Mapolda Sulsel, Jumat 6 Oktober 2023.

Para pelaku melakukan kekerasan secara bersama-sama menggunakan senjata tajam, sehingga para korban meninggal dunia. 

BACA JUGA:10 Orang Terkaya di ASEAN Per Oktober 2023, Tiga Peringkat Teratas Asal Indonesia

Adapun barang bukti yang diamankan polisi yaitu 1 buah parang, badik, 2 unit sepeda motor, dan busur.

Sedangkan korbannya yaitu AB (60), FS (22), SU (40). Ketiganya mengalami luka tusuk hingga meninggal dunia.

"Motifnya karena pelaku dendam dikarenakan korban FS menikah siri dengan istri pelaku HB yakni Hj NU sejak bulan Juni 2020," ungkap Kapolda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: