Sedangkan pihak Hammas mengatakan jika serangan terhadap rumah sakit tersebut sebagai ‘pembantaian yang mengerikan’ dan menyebut tindakan Israel yang menargetkan rumah sakit tersebut sebagai ‘genosida’.
Mohammad Shtayyeh selaku Perdana Menteri Palestina menyebut pemboman Israel di rumah sakit Gaza sebagai ‘kejahatan yang mengerikan, genosida,’ dan mengatakan negara-negara yang mendukung Israel, Amerika serta lainnya, juga memikul tanggung jawab.
Tidak hanya itu, Recep Tayyip Erdogan selaku Presiden Turki juga angkat bicara dan mengecam serangan Israel tersebut.
BACA JUGA:Kapolri Kerahkan Propam dan Bareskrim Kawal Kasus Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK
BACA JUGA:3 Cara Transfer Kontak dari Ponsel Android ke iPhone
Recep Tayyip Erdogan menekankan perlunya menghentikan ‘kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza’.
“Menargetkan sebuah rumah sakit yang berisi wanita, anak-anak, dan warga sipil tak berdosa adalah contoh terbaru serangan Israel yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan paling dasar,” katanya.
Selain itu pihak Mesir juga mengecam dengan keras serangan udara Israel terhadap sebuah rumah sakit di Gaza yang menewaskan ratusan warga Palestina.
Kementerian Luar Negeri Mesir juga mengatakan komunitas internasional harus segera melakukan intervensi untuk menghentikan pelanggaran tersebut, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri.
BACA JUGA:Tantangan Dito Mahendra Dijawab Bareskrim: Ingin Buka-bukaan Silakan Saja!
Daniel Hagari selaku juru bicara militer Israel tidak segera mengkonfirmasi bahwa pasukannya mengebom rumah sakit tersebut.
"Kami akan memeriksanya, serangan itu terjadi beberapa saat yang lalu," kata Daniel Hagari.
Sekitar 3.000 orang telah tewas dalam serangan udara Israel di Gaza sejak perang meletus pada 7 Oktober.
Lebih dari 1.400 orang di Israel tewas, sebagian besar ditembak mati oleh pejuang Hamas yang menyeberang dari Gaza dan menyerang komunitas perbatasan.